Terungkap! Dosen UII yang Sempat Hilang Kontak Alihkan Rute ke Boston karena Kesehatan

AMRP telah membalas korespondensi email yang dikirimkan UII.

Republika/Febrianto Adi Saputro
Rektor UII, Fathul Wahid, menjelaskan kronologis soal hilang kontak dosen UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama di UII, Sleman, Senin (20/2).
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Upaya pencarian Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) dosen Universitas Islam Indonesia (UII) yang sempat dinyatakan hilang kontak menemukan titik terang. Pihak kampus mengaku sudah menerima informasi alasan AMRP mengubah rute ke Boston, Amerika Serkat.

"UII bersyukur karena upaya pelacakan keberadaan AMRP yang hilang kontak telah membuahkan hasil. AMRP telah membalas korespondensi email yang dikirimkan UII," kata Rektor UII, Fathul Wahid, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/2/2023).

Fathul mengatakan, dalam balasan surat elektronik tersebut, AMRP mengaku alasan pengalihan rute karena alasan kesehatan. Dalam pesan tersebut AMRP juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada rektor dan seluruh sivitas akademika UII atas kegaduhan yang muncul di publik terkait persoalan tersebut.

"UII mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima," ujar Fathul.

Fathul memastikan UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi AMRP apabila diperlukan. UII mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima.

UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi AMRP, apabila diperlukan. Fathul juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus ini.

Baca Juga


Termasuk kepada pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kemlu RI, KJRI New York, KBRI Oslo, KJRI di Istanbul, KBRI Ankara, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia.

"UII berharap, rilis media ini dapat mengakhiri spekulasi yang berkembang di tengah publik," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler