Dubes Jepang Kunjungi PGE Lahendong Studi Pengembangan Hidrogen Hijau
PGE pun berharap dapat menambah value pada energi geotermal.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji mengunjungi Kantor Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk Area Lahendong di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Ahad (26/2/2023) untuk studi bersama pengembangan hidrogen hijau.
Kunjungan Kenji tersebut dilakukan bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) dan Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD).
Kenji menyampaikan Jepang dan Indonesia sepakat dalam mewujudkan konsep Asia Zero Emission Community (AZEC). Indonesia memiliki potensi geotermal yang sangat besar, yaitu terbesar kedua di dunia.
"Jepang dan Indonesia pun memiliki tujuan yang sama untuk memperkuat kerja sama transisi energi," kata Kenji.
Hal ini juga merupakan kesepakatan kedua kepala negara antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dalam pertemuan bilateral pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali," kata Dubes Kenji.
Adapun PGE merupakan anak usaha PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) yang merupakan bagian dari PT Pertamina (Persero).
Pertamina NRE dan TEPCO HD akan menggabungkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PGE dan teknologi produksi hidrogen milik TEPCO HD untuk mengembangkan teknologi operasional yang optimal dan mencapai produksi serta transportasi hidrogen hijau yang hemat biaya melalui studi bersama ini dan akan didukung pengembangannya oleh NEDO.
Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto mengatakan PGE memiliki visi untuk menjadi perusahaan energi hijau kelas dunia dengan kapasitas geotermal terbesar di dunia. Hal itu didukung tiga pilar strategis, yaitu mengoptimalkan area operasi yang sudah ada, memperluas geothermal value chain, dan mengembangkan area geotermal baru.
"Dengan kunjungan ini kami berharap dapat bekerja sama untuk menambah value pada energi geotermal," ujar Yuniarto.