Pembiayaan Perumahan BTN Syariah di Aceh Tembus Rp 126,33 Miliar

Pemulihan ekonomi di Aceh salah satu pendorong bisnis BTN Syariah.

istimewa/doc humas
BTN Syariah. Pembiayaan perumahan dari sembilan outletunit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (BTN) di Provinsi Aceh, telah mencapai Rp 126,33 miliar pada tahun 2022.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pembiayaan perumahan dari sembilan outlet unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (BTN) di Provinsi Aceh, telah mencapai Rp 126,33 miliar pada tahun 2022. Nilai ini meningkat 13,82 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai sebesar Rp 108,87 miliar.

Baca Juga


"BTN Syariah menorehkan kinerja positif sepanjang 2022, khususnya di Aceh, danpembiayaan perumahan menjadi kontributor utama pertumbuhan aset BTN Syariah di Aceh," kata Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul dalam keterangannya, di Banda Aceh, Senin (27/2/2023).

Chaerul mengatakan, pemulihan ekonomi di Tanah Rencong itu menjadi salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan bisnis BTN Syariah. Selain itu, juga kemitraan strategis yang dibangun dengan para pengembang juga sangat membantu dan mempercepat penyaluran pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR).

Chaerul menyebutkan pembiayaan KPR subsidi tahun 2022 mencapai sebesar Rp 101,72 miliar atautumbuh 6,43 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 95,18 miliar. Sedangkan untuk KPR nonsubsidi, kata dia, tahun 2022 mencapai sebesar Rp 24,60 miliar atau tumbuh 44,35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,69 miliar.

"Kami berterima kasih kepada 83 mitra pengembang yang setia bersama BTN Syariah untuk membantu masyarakat Aceh mewujudkan rumah impian mereka," ujarnya.

Selain mencatatkan pembiayaan di sektor perumahan yang prima, lanjut Chaerul, dana pihak ketiga (DPK) BTN Syariah di Aceh juga tumbuh positif 24,07 persen dengan capaian Rp 340,96 miliar dibanding tahun 2021 sebesar Rp 258,90 miliar. Dengan pencapaian tersebut, kata dia, maka aset BTN Syariah jugatumbuh 24,21 persen atau menjadi Rp 562,09 miliar, juga lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 426,04 miliar.

"Kami tetap memberikan pelayanan perbankan terbaik bagi masyarakat Aceh untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler