Microsoft Siap Hadirkan Gim Video di Platform Nvidia

Microsoft mengintegrasikan gim Xbox ke dalam layanan streaming games milik Nvidia.

AP Photo Ted S. Warren, File
Microsoft akan menghadirkan gim video dari Activision ke dalam platform Nvidia/ilustrasi.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Microsoft baru saja menyetujui kesepakatan lisensi 10 tahun dengan platform gaming Nvidia. Melalui kesepakatan ini, Microsoft akan menghadirkan gim video dari Activision ke dalam platform Nvidia.

Baca Juga


Melalui pernyataan resminya kepada pers, pihak Nvidia mengatakan mereka sudah mulai bekerjasama dengan Microsoft untuk mengintegrasikan gim Xbox ke dalam layanan streaming games milik Nvidia, GeForce Now. Saat ini, layanan tersebut telah memiliki 25 juta pengguna di lebih dari 100 negara.

Kesepakatan ini juga menjadi upaya terbaru dari Microsoft untuk melancarkan rencana mereka mengakuisisi Activision. Pihak Microsoft mengungkapkan bahwa Nvidia juga turut memberikan dukungan dalam upaya akuisisi ini.

Seperti diketahui, rencana akuisisi tersebut sempat terhalang oleh hukum antitrust di Eropa dan Amerika Serikat. Hukum antitrust pada dasarnya merupakan hukum terkait persaingan yang dibuat oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya monopoli.

Microsoft berharap, kesepakatan dengan Nvidia dapat meyakinkan para regulator, khususnya di Eropa, untuk tak menghalangi rencana akuisisi Activision dengan hukum antitrust. Dalam konferensi pers, Presiden Microsoft Brad Smith juga mengungkapkan bahwa dia kini optimistis bisa menyelesaikan proses akuisisi Activision.

Pada Februari lalu, otoritas Eropa telah memberikan peringatan kepada Microsoft terkait rencana akuisisi Activision. Di Amerika Serikat, Federal Trade Commission bahkan telah meminta hakim untuk membatalkan kesepakatan akuisisi tersebut.

Sony Group merupakan perusahaan yang memimpin penentangan terhadap rencana akuisisi Activision oleh Microsoft. Per 2022, Sony Group mengungkapkan abhwa rencana tersebut akan berdampak buruk bagi kompetisi. "Buruk juga untuk industri gaming dan buruk untuk para gamer," ujar Sony Group. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler