Larangan Ekspor Biji Nikel Indonesia Tuai Pro dan Kontra

Larangan ekspor komoditas biji nikel terus mengundang pro dan kontra.

ANTARA/Jojon
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022). (ilustrasi)
Red: Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintahan Joko Widodo ingin menggalakkan kendaraan listrik dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat produksi bahan baterai dan komponen lain. Tapi upaya mendatangkan investasi asing, termasuk menggunakan larangan ekspor komoditas, terus mengundang pro dan kontra.


sumber : VOA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler

Hak Jawab FPI Atas Kehadiran Habib Muchsin dalam Pertemuan Pramono dan Anies

Jejak Anies Turun Kelas: Dari Capres, Gagal Nyagub, Kini Jadi Jurkam Pramono

Ini Hasil Survei Terbaru Indikator Politik tentang Pilkada Jakarta, Selisihnya Tipis

Ini Motif Petinggi Polisi Solok Selatan Tembak Mati Kasat Reskrim, Diduga Soal Tambang

Bahtsul Masail ke-24 Ulas Hukum KH Nasaruddin Umar yang Cium Kening Paus, Ini Hasilnya

Polda Sumbar Benarkan Peristiwa Polisi Tembak Polisi di Mapolres Solok Selatan

DPR Gelar Rapat Bahas Jaksa Jovi yang Viralkan Rekan Kerja Kencan Pakai Mobil Dinas

Gibran Minta Mendikdasmen Hapus Zonasi PPDB, Ini Respons Ketua Komisi X DPR

Penurunan Penjualan KFC, Boikot atau Kalah Saing dengan Produk Minimarket?

Anies 'Turun Gunung', Ini Hitungan Seberapa Besar Elektabilitas Pramono-Rano Terdongkrak