Banjir Ancam Ratusan Hektare Padi di Kandanghaur Indramayu

Jika genangan banjir tak kunjung surut, petani kemungkinan melakukan tanam ulang.

Dedhez Anggara/ANTARA
(ILUSTRASI) Sawah terdampak banjir.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) melaporkan ada ratusan hektare tanaman padi yang tergenang banjir di wilayah Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Jika genangan banjir tak segera surut, dikhawatirkan tanaman padi mati, sehingga nantinya petani mesti tanam ulang.


Menurut Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur, Waryono, luas area tanaman padi yang terendam banjir di Kecamatan Kandanghaur mencapai sekitar 300 hektare. “Umur tanaman padinya sekitar 40 sampai 50 hari,” kata dia, Kamis (2/3/2023).

Waryono mengatakan, kondisi genangan banjir terparah terjadi di area sawah wilayah Desa Soge. Di mana area tanaman padi tertutup genangan banjir, sehingga tampak seperti sungai besar. “Banjir ini sudah hari ketiga,” kata Waryono.

Jika sampai tiga hari ke depan genangan banjir belum surut, Waryono mengatakan, tanaman padi terancam mati. Kalau padi mati, berarti petani mesti melakukan tanam ulang.

Waryono menjelaskan, banjir yang berdampak terhadap area tanaman padi ini dipicu tingginya intensitas hujan selama beberapa hari terakhir dan luapan air sungai. Menurut dia, genangan banjir di area tanaman padi saat ini susah surut karena terjadi gelombang pasang di laut. “Air jadi susah terbuang,” kata Waryono.

Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang membenarkan ada area tanaman padi yang tergenang banjir di Kecamatan Kandanghaur. Kejadian serupa dilaporkan juga di sejumlah wilayah lain.

Sutatang mencontohkan di wilayah Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, di mana dilaporkan ada sekitar 40 hektare tanaman padi yang tergenang banjir. Kemudian di wilayah Kecamatan Jatibarang sekitar 15 hektare. “Ada juga di kecamatan lainnya, tapi spot-spot,” kata dia.

Menurut Sutatang, tanaman padi yang tergenang banjir itu rata-rata berumur 15-30 hari dan sudah mengalami pemupukan pertama. Kalaupun banjir surut dan tanaman padi terselamatkan, petani harus melakukan pemupukan ulang. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler