332 Korban Kebakaran Depo Plumpang Mengungsi di Markas PMI

PMI sudah menyiapkan tenda serta makan bagi para pengungsi korban kebakaran.

Republika/Thoudy Badai
Sejumlah petugas tengah beristirahat sejenak di tengah upaya memadamkan api yang membakar rumah warga imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang,kawasan Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).
Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) menyalurkan bantuan kemanusiaan dan pemulihan trauma kepada pengungsi korban kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, di Markas PMI Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) pagi. Sekitar 300 orang mengungsi di markas PMI pascakebakaran.

"Kami mulai sekitar pukul 10.00 WIB untuk pemulihan trauma anak-anak. Kami siapkan alat peraga untuk permainan interaktif supaya menghilangkan kegelisahan anak-anak," ujar Ketua PMI Jakarta Utara Rijal kepada wartawan.

Untuk bantuan kemanusiaan, kata Rijal, pihaknya sudah mendata jumlah anak-anak dan balita yang sebelumnya dinyatakan hilang. Saat ini sudah ditemukan keluarganya.

Data pukul 04.17 WIB, jumlah pengungsi di area Markas PMI Jakarta Utara sebanyak 87 Kepala Keluarga (KK) atau 332 jiwa. Mereka terdiri dari dewasa 163 jiwa, anak-anak 108 jiwa, lansia 23 jiwa dan balita 38 jiwa.

Rizal berharap dengan bantuan kemanusiaan dan pemulihan trauma, anak-anak bisa kembali ceria dan kepada pengungsi dewasa bisa sedikit mengurangi dampak psikologis kebakaran yang melanda lingkungan mereka. Saat ini, sudah ada tenda tempat berteduh bagi keluarga korban kebakaran yang berdiri di area Markas PMI di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, sebanyak empat unit, dengan kapasitas satu tenda dapat mencapai 500 orang.

PMI juga menyiapkan makanan dan minuman bagi pengungsi dewasa dan relawan yang bertugas. Sebanyak 500 porsi disiapkan untuk satu kali makan. Adapun menu yang disiapkan antara lain untuk sarapan ada bubur kacang hijau, roti tawar dan teh manis. Untuk menu makan siang adalah nasi putih dengan lauk ayam goreng, tahu/tempe dan sayur lalapan segar.

"Bantuan kami langsung bagikan, misalnya, tadi ada yang bawa selimut, langsung kami bagikan, nggak di gudang lagi," kata Rijal.


Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler