Tesla Tarik Ribuan Mobil Listrik Model Y dari Pasaran
Tesla mngindentifikasi lima klaim garansi sejak Desember tahun lalu.
REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON-- Tesla Inc mengatakan pihaknya menarik kembali 3.470 kendaraan Model Y Tahun 2022 hingga 2023 di Amerika Serikat karena baut yang mengamankan rangka sandaran kursi baris kedua mungkin belum dikencangkan dengan aman. Kepastian penarikan Tesla Model Y tersebut diumumkan pada Sabtu (4/3/2023) waktu Amerika Serikat.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), sebagaimana dilaporkan oleh Reuters Ahad (5/3/2023), mengatakan baut rangka kursi yang longgar dapat mengurangi kinerja sistem sabuk pengaman, meningkatkan risiko cedera saat terjadi kecelakaan.
Tesla mengatakan kepada NHTSA bahwa pihaknya telah mengidentifikasi lima klaim garansi sejak Desember yang mungkin terkait dengan kondisi tersebut. Tesla mengatakan tidak mengetahui adanya cedera atau kematian yang mungkin terkait dengan masalah penarikan kembali.
Tesla akan memeriksa baut yang mengamankan rangka kursi belakang sisi pengemudi dan penumpang baris kedua ke rangka kursi bawah dan jika perlu kencangkan sesuai spesifikasi.
Menurut Tesla pada bulan Desember, pemasok Tesla telah menerapkan kontrol proses dengan pelatihan dan pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan baut dipasang sesuai spesifikasi.
Sebelumya pada Jumat (3/3/2023) Asosiasi kendaraan penumpang China mengumumkan bahwa produsen mobil Amerika Serikat (AS) Tesla telah menjual 74.402 unit mobil listrik yang diproduksi di Shanghai pada Februari 2023, atau naik 31,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Reuters pada Jumat (3/3/2023) melaporkan, penjualan Tesla bulan lalu naik sekitar 12,6 persen jika dibandingkan Januari 2023 dengan mayoritas penjualan datang dari mobil Tesla 3 dan Y sebanyak 66.051 unit.
Saat ini Tesla berupaya menggenjot produksi 20.000 unit mobil setiap pekan menyusul naiknya permintaan imbas program diskon yang ditawarkan pabrikan sejak awal tahun ini. Pabrik Tesla di Shanghai juga menyasar penjualan ekspor ke beberapa negara Asia lainnya, termasuk Thailand dan Malaysia.