Piala Dunia U-20 Bakal Jadi Arena Uji Coba Penerapan Aturan Terbaru VAR

Sebelumnya, perubahan ini sempat diterapkan di gelaran Piala Dunia Antarklub 2022.

EPA/Friedemann Vogel
Wasit mengecek video assistant referee (VAR) dalam sebuah laga. Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) telah menyetujui adanya sejumlah perubahan dan klarifikasi terhadap sejumlah aturan dasar permainan sepak bola atau Law of The Game. Salah satu perubahan tersebut adalah peningkatan komunikasi keputusan Video Assistant Referee (VAR) di semua pertandingan sepak bola.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) telah menyetujui adanya sejumlah perubahan dan klarifikasi terhadap sejumlah aturan dasar permainan sepak bola atau Law of The Game. Salah satu perubahan tersebut adalah peningkatan komunikasi keputusan Video Assistant Referee (VAR) di semua pertandingan sepak bola.

Sebelumnya, perubahan ini sudah sempat diterapkan di gelaran Piala Dunia Antarklub 2022 pada awal tahun ini. Dalam turnamen yang digelar di Maroko tersebut, wasit sempat menjelaskan keputusan VAR via pengeras suara. Dengan begitu, penonton di stadion ataupun penonton yang menyaksikan via layar kaca bisa mengetahui alasan seorang wasit mengambil keputusan setelah melakukan tinjauan VAR.

Rencananya, sistem serupa akan diterapkan di gelaran Piala Dunia U-20, yang bakal digelar di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 mendatang. Ini menjadi salah satu putusan dari Rapat Umum Tahunan (AGM) IFAB ke-137, yang digelar di London, Inggris, akhir pekan lalu.

''12 bulan uji coba untuk VAR telah mulai dilakukan di Piala Dunia 2022 di Maroko, awal tahun ini. Uji coba itu juga akan diimplementasikan di Piala Dunia U-20, yang akan digelar pada Mei hingga Juni 2023. Nantinya, hasil uji coba itu akan digunakan untuk mengambil keputusan terkait penerapan sistem serupa di turnamen FIFA berikutnya,'' tulis pernyataan resmi IFAB, Ahad (5/3/2023).

Sebelumnya, wasit asal Cina, Ma Ning, yang dipercaya memimpin laga pembuka Piala Dunia Antarklub 2022, tepatnya saat Al Ahly berhadapan dengan Auckland City, awal Februari lalu. Kala itu, Ma Ning melakukan tinjauan VAR untuk menilai pelanggaran yang dilakukan salah satu pemain.

Pasca-melakukan rekaman video di pinggir lapangan, Ma Ning kemudian berdiri di dalam lapangan sembari menjelaskan alasan pengambilan keputusan tersebut. Ma Ning pun telah terhubung dengan perangkat pengeras suara. Dengan begitu, suara Ma Ning bisa terdengar di seluruh penjuru stadion.

Tidak hanya di dalam stadion, suara Ma Ning diketahui juga terdengar dalam tayangan televisi yang menyiarkan secara langsung pertandingan tersebut. Dengan sistem ini, para penonton diharapkan bisa memahami alasan wasit mengambil sebuah keputusan usai melakukan tinjauan VAR. Sistem inilah yang nantinya akan diterapkan di gelaran Piala Dunia U-20.

Tidak hanya itu, IFAB juga menerima laporan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait penggunaan teknologi offside semiotomatis, yang sempat digunakan di gelaran Piala Dunia 2022. IFAB selaku badan yang menentukan soal Laws of The Game akan melakuan tinjuan terhadap protokol penggunaan VAR dengan sejumlah pihak terkait.

''Bagi kompetisi yang belum menerapkan VAR akan didorong untuk menerapkan uji coba penggunaan review rekaman video. Ini menjadi salah satu upaya untuk membuat sistem ini bisa digunakan di pertandingan sepak bola di seluruh dunia,'' lanjut laporan IFAB tersebut.

Setiap perubahan di Laws of The Game musim 2023/2024 akan mulai berlaku terhitung pada 1 Juli 2023. Daftar semua perubahan dan klarifikasi Laws of The Game terbaru akan dirilis paling lambat pada pekan depan. Kompetisi yang telah dimulai sebelum tanggal yang telah ditetapkan dapat menerapkan perubahan tersebut lebih dulu atau sebelum kompetisi baru kembali digelar.

Selain itu, IFAB juga memberikan lampu hijau terkait pengaturan masa injury time pada setiap babak sebuah laga. IFAB merujuk pada penerapan aturan ini di gelaran Piala Dunia 2022. Kala itu, masa injury time bisa berlangsung hingga mencapai lebih dari 10 menit.

''Pendekatan yang diambil di Piala DUnia 2022 soal upaya menerapkan perhitungan waktu yang akurat di masa injury time juga mendapat respons positif. IFAB menyetujui, hal itu harus diterapkan di setiap kompetisi sepak bola di dunia,'' lanjut laporan IFAB tersebut.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, pun menyambut baik keputusan IFAB tersebut. Menurutnya, penerapan waktu injury time selama 10 menit pada gelaran Piala Dunia 2022 sudah membuka jalan buat FIFA untuk memerangi aksi membuang-buang waktu yang ditunjukan oleh sebuah tim.

''Penerapan itu mendapat respons positif dari semua kalangan. Kami ingin memerangi sikap 'membuang-buang waktu' di pertandingan. Kami ingin fan dan penonton bisa menikmati laga dengan lebih baik. Kami juga ingin memastikan aturan ini bersifat universal. Kami akan memantau semua liga di dunia terkait penerapan rentang waktu di masa injury time ini,'' kata Infantino seperti dikutip Reuters.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler