Secondhand Serenade dan Kotak, Dua Genre dalam Satu Suasana
Kotak membawa sejumlah lagu andalan mereka di panggung musik Everblast.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemarin pada hari kedua festival musik Everblast, Kotak dan Secondhand Serenade dijadwalkan tampil dalam jam yang sama namun berbeda panggung. Kotak yang berada di panggung Supermusic membawakan lagu-lagu nge-rock mereka, hampir menimpa penampilan akustik Secondhand Serenade.
Meskipun banyak penonton yang sudah menunggu di panggung utama untuk menyaksikan Secondhand Serenade, di panggung Supermusic pun tak kalah ramai. Dibuka dengan gambar wayang dan musik tradisional, Kotak membawakan lagu pembuka “Tendangan dari Langit”.
Digawangi Tantri dengan vokalis, Chua pada bass dan Cella pada gitar, penonton tampak antusias menyambut mereka. Apalagi di atas panggung Supermusic, bulan tampak menyembul bersanding dengan langit petang karena mereka tampil di pukul 18.30 WIB.
Kotak membawa sejumlah lagu andalan mereka seperti “Rock Never Dies”, “Beraksi”, dan “Pelan-Pelan Saja”. Dalam suasana senja, Kotak juga mengajak penonton nostalgia ke masa 2008 tentang lagu yang menceritakan bagaimana seseorang terlalu mencintai pasangannya.
“Dulu yang kekeuh banget sama perasaannya, padahal udah disakitin, ngeliat dia jalan sama orang lain, diajak jalan nggak bales, alesannya pulsa abis, bulshit. Jadi, buat kalian semua yang 2008 belum paham sama perasaan itu, apakah kalian juga tumbuh dengan lagu ini?” kata Tantri.
Lalu dimainkanlah lagu “Masih cinta” namun dengan rasa yang tetap enerjik. Sementara itu di panggung utama, Secondhand Serenade lebih dipenuhi lagi oleh penonton yang antusias. Karena hanya menggunakan satu gitar saja, bagi penonton yang berada di belakang musiknya tidak terlalu terdengar.
Tetapi penampilan Secondhand Serenade masih diminati, dan bernyanyi bersama dengannya. Bahkan, tampak sepasang suami istri membawa kedua anaknya untuk menonton Secondhand Serenade, berdiri di paling belakang untuk menghindari asap rokok.
Kedua anak yang sekira usia delapan dan lima tahun itu tampak ikut menikmati musik yang disukai kedua orang tuanya. Secondhand Serenade membawakan lagu-lagunya seperti “Maybe”, “Broken”, “Fall For You”, dan “The Last Song Ever”, serta tepat di atas panggungnya langit sedang menjingga.
Band yang hanya digawangi John Vasely itu bisa dibilang sudah cukup sering tampil dalam festival musik Indonesia. Tetapi para penggemarnya pun tetap selalu antusias untuk melihat penampilannya membawakan lagu-lagu dari beberapa albumnya.