Saudi Tangkap Dua Diplomatnya karena Kasus Sogok Penerbitan Visa Kerja

Kasus sogok penerbitan visa kerja terjadi di Kedutaan Besar Arab Saudi di Bangladesh.

Reuters/VOA
Bendera Arab Saudi
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah menangkap dua diplomatnya yang terlibat kasus sogok penerbitan visa kerja di negara tersebut. Kasus itu terjadi di Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Bangladesh.

Otoritas Pengawasan dan Anti-Korupsi Arab Saudi (Nazaha) mengungkapkan, mereka telah menangkap kepala bagian konsuler kedubes Saudi di Bangladesh Abdullah Falah Mudhi al-Shammari dan wakilnya Khaled Nasser Ayed al-Qahtani karena keterlibatannya dalam kasus sogok penerbitan visa kerja. Selama bekerja di kedutaan, mereka diduga telah menerima 14,4 juta dolar AS sebagai imbalan atas penerbitan visa kerja.

“(Para tersangka) mengakui menerima sebagian uang di dalam Kerajaan (Saudi) melalui penduduk yang ditahan, sambil menginvestasikan sisa uang itu di luar kerajaan,” kata Nazaha dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya, Ahad (5/3/2023).

Nazaha mengungkapkan, kasus sogok penerbitan visa kerja turut melibatkan dua pejabat Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, delapan warga Bangladesh, pengunjung, dan seorang investor asal Palestina. Menurut Nazaha, penggerebekan telah dilakukan di sejumlah rumah warga Bangladesh yang terlibat.

Dari penggerebekan itu ditemukan uang sebesar 5,38 juta dolar AS, emas, dan mobil. “Ternyata itu hasil penjualan visa kerja di Kerajaan,” ungkap Nazaha seraya menambahkan bahwa penggerebekan dan penangkapan dalam kasus ini bekerja sama dengan kementerian dalam negeri.

Nazaha menegaskan, mereka akan terus memburu para pihak atau individu yang mengeksploitasi posisi publik mereka. Mereka yang menyalahgunakan kepentingan dan uang publik, bahkan setelah meninggalkan jabatannya, akan tetap dibidik.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler