Alasan Muslim Betawi Sebut Syaban Bulan Ruwah dan Mengapa Diistimewakan?
Muslim Betawi mengistimewakan Syaban sebagai gerbang Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Malam Nisfu Syaban atau 15 hari sebelum Ramadhan dipercaya memiliki banyak keutamaan. Bagi masyarakat Betawi Muslim, malam Nisfu Syaban biasanya dirayakan dengan mengadakan ritual adat keagamaan.
Ritual keagamaan Nisfu Syaban dipimpin ulama dan Habaib dari Yaman ke Indonesia, khususnya ke Betawi.
Syaban bagi masyarakat Betawi merupakan bulan yang banyak dilakukan kegiatan persiapan menjelang bulan puasa. Orang Betawi menyebut Syaban sebagai bulan Ruwah atau Arwah (roh).
Masyarakat Betawi percaya bahwa sebelum bulan puasa, arwah leluhur datang ke rumah untuk mengunjungi keluarga mereka. Keyakinan semacam ini kemudian ditanggapi dengan diadakannya acara Nisfu Syaban atau biasa juga dikenal dengan acara Ruwahan.
Seperti dikutip dari dinaskebudayaan.jakarta, dalam pelaksanaan tradisi Nisfu Syaban di Betawi, biasanya masyarakat akan mengajak sanak saudara, tetangga dan ustadz untuk mendoakan sanak saudara dan kerabat yang telah meninggal dunia agar diampuni segala dosanya semasa hidup dan ditempatkan di surga.
Selain itu, sebagian masyarakat Betawi pada malam Nisfu Syaban berkumpul ke masjid setelah Maghrib. Mereka membawa air dalam botol atau kendi.
Air itu dibacakan doa yasin dan beberapa doa lainnya oleh imam di masjid. Air itu kemudian dibawa kembali ke rumah masing-masing untuk diminum bersama keluarga.
Secara umum, rangkaian acara Nisfu Syaban diawali dengan ceramah dari seorang kiai atau ustadz setempat yang berisi pokok bahasan Nisfu Syaban. Kedua, membaca tahlil. Ketiga, membacakan surat Yasin sebanyak tiga kali.
Baca juga: Muhammadiyah Resmi Beli Gereja di Spanyol yang Juga Bekas Masjid Era Abbasiyah
Setelah membacakan doa Yasin yang pertama dilanjutkan dengan berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberikan kesehatan dan umur panjang.
Setelah membacakan doa Yasin kedua, dilanjutkan dengan doa semoga Allah SWT memberikan rezeki yang melimpah dan halal.
Setelah pembacaan Yasin yang ketiga, dilanjutkan dengan doa agar Allah SWT menegakkan iman dan Islam. Kemudian yang terakhir ditutup dengan pembacaan doa Nisfu Syaban sekaligus menutup peringatan Nisfu Syaban.