Investor Nantikan Kebijakan The Fed, IHSG Dibuka Turun
Keterangan Powell ini berpotensi menentukan arah pergerakan pasar finansial.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (7/3/2023). IHSG melemah ke level 6.806,85 dan cenderung terus turun meninggalkan level psikologis 6.800.
Kejatuhan saham-saham energi berkapitalisasi jumbo memberi tekanan yang besar pada pergerakan IHSG. ADRO, INCO dan PTBA anjlok bersamaan lebih dari satu persen.
Penurunan IHSG juga sejalan dengan indeks saham di Asia pagi ini yang mayoritas dibuka melemah. "Indeks Asia turun setelah indeks saham utama di Wall Street semalam di tutup beragam dengan DJIA memperpanjang rangkaian kenaikan menjadi empat hari beruntun," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Selasa (7/3/2023).
Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun naik dua basis poin menjadi 3,98 persen. Investor menantikan keterangan kebijakan moneter ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Komite Banking, Housing dan Urban Senat (DPD) AS.
Keterangan Powell ini akan memberi arahan bagi investor dan para senator mengenai pola pikir bank sentral Amerika Serikat tersebut mengenai inflasi dan kampanye kenaikan suku bunga. Keterangan Powell ini berpotensi menentukan arah pergerakan pasar finansial, termasuk pasar saham ke depan.
Investor juga akan mengantisipasi rilis sejumlah data pasar tenaga kerja AS minggu ini seperti data Job Openings and Labor Turnover (JOLT) pada hari Selasa dan data Non-Farm Payrolls (NFP) pada hari Jumat.
Dari Asia, untuk hari ini investor menantikan rilis data Neraca Perdagangan dari Australia dan Tiongkok serta data inflasi dari Filipina dan Thailand. Dari sisi moneter, bank sentral Australia (RBA) hari ini akan mengumumkan keputusan suku bunga acuan Cash Rate. Dari dalam negeri, Bank Indonesia akan merilis data Cadangan Devisa untuk bulan Februari.