Santri Penerima Beasiswa Al Azhar Diingatkan Perdalam Moderasi dan Toleransi

Al Azhar merupakan kampus Islam berusia lebih dari seribu tahun.

republika
Kampus Al-Azhar Mesir (ilustrasi)
Rep: Dadang Kurnia Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas 30 santri penerima beasiswa santri pondok pesantren (BSPP) untuk menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Khofifah pun berpesan kepada para santri penerima beasiswa agar senantiasa menjaga dan memperdalam keilmuan tentang Islam Wasathiyah, moderasi, dan toleransi, seperti yang selama ini menjadi garis pembelajaran di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

Baca Juga


Khofifah juga berpesan agar para santri penerima beasiswa senantiasa bersikap santun, disiplin, dan rajin serta mampu menjaga nama Jawa Timur dan bangsa Indonesia. "Mahasiswa Indonesia terutama Jawa Timur dikenal memiliki akhlak yang bagus, santun, dan rajin mencari ilmu," kata Khofifah, Selasa (7/3).

Khofifah mengatakan, beasiswa yang mereka dapatkan merupakan kesempatan luar biasa. Dimana tidak banyak yang mendapat kesempatan menimba ilmu langsung dari para syeikh dan ulama-ulama besar di Mesir. Khofifah juga meminta agar para santri penerima beasiswa tidak mudah terpengaruh paham-paham atau ideologi-ideologi trans nasional yang tidak seiring dengan NKRI.

"Saya sampaikan betapa ada kunci-kunci yang menjadi perajut dari perdamaian, kerukunan, toleransi, dan moderasi yang ada di negeri ini. Sehingga kalaupun ada perbedaan-perbedaan maka posisi perbedaan itu adalah ikhtilafu ummati Rahmatun (perbedaan pendapat adalah rahmat) tidak sampai meruncing yang bisa menimbulkan perpecahan," ujarnya.

Khofifah menjelaskan, santri penerima beasiswa dinyatakan lolos matrikulasi oleh Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA). PUSIBA adalah satu satunya lembaga yang diakui atau dipercaya Al-Azhar untuk mempersiapkan kompetensi bahasa arab yang sesuai dengan standar mahasiswa Al-Azhar.

"Ke-30 peserta telah terdaftar dan memilih program studi keagamaan di Universitas Al-Azhar. Seperti Ushuluddin, Syari'ah, dan Bahasa Arab sehingga mereka dibebaskan dari SPP. Sedangkan beasiswa dari Pemprov Jatim berupa living cost, asrama, bantuan buku, dan pengobatan selama 4 tahun, serta transport pulang pergi," kata Khofifah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler