Pertamina-Chevron Teken Perjanjian Pengembangan Teknologi CCS/CCUS
Menteri ESDM memuji upaya Pertamina dan Chevron yang konsisten dukung NZE 2060
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) dan Chevron New Energies International Pte. Ltd. (Chevron New Energies) menandatangani "joint study agreement" (JSA) untuk mengkaji kelayakan carbon capture storage and carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) di Kalimantan Timur, Indonesia.
Perjanjian tersebut ditandatangani di sela-sela CERAWeek 2023, Selasa, acara dimana para pemimpin Chevron dan Pertamina bersama-sama dengan pejabat pemerintah, pakar, akademisi, inovator teknologi, dan pemimpin keuangan mengeksplorasi ide dan solusi dengan tema "Navigating a Turbulent World: Energy, Climate and Security".
Hadir dalam penandatanganan JSA tersebut, yakni SVP Riset dan Teknologi Pertamina Oki Muraza dan VP CCUS untuk Chevron New Energies Chris Powers. Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Arifin Tasrif, dan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Oki Muraza dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa mengatakan Pertamina berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai target "net zero emission" (NZE) pada 2060.
"Kesepakatan dengan Chevron New Energies ini sangat positif dan menunjukkan keseriusan Pertamina dalam menindaklanjuti rencana program transisi energi dan dekarbonisasi," kata dia.
Menteri ESDM memuji upaya Pertamina dan Chevron yang konsisten dalam mendukung target NZE pada 2060. Pemerintah, kata Arifin, mendukung penuh kemitraan tersebut,.
Menurut dia, CCS/CCUS merupakan inisiatif yang sangat penting bagi agenda pemerintah dalam program dekarbonisasi. Kemitraan itu akan berkontribusi dalam menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai tujuan transisi energi Indonesia.
"Pemerintah telah menyelesaikan harmonisasi regulasi CCS/CCUS yang kami harap akan dapat mendorong pengembangan lebih banyak lagi proyek-proyek CCS/CCUS di seluruh Indonesia. CCS/CCUS akan menjadi jembatan yang dapat menjamin pertumbuhan industri Indonesia sekaligus memastikan emisi karbon terkunci dengan baik," ucap Arifin.
Sementara itu, Chris Powers mengatakan Chevron telah bermitra dengan Indonesia untuk membantu memenuhi kebutuhan energi Indonesia selama hampir satu abad. Kesepakatan baru tersebut akan membangun momentum bagi tujuan kita bersama, yaitu memajukan target energi Indonesia sambil mengejar masa depan yang rendah karbon.
"Kami memiliki kemampuan yang unik dan pemahaman mendalam tentang geologi Indonesia untuk mendukung pemanfaatan CCS/CCUS. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan kekuatan kolektif kita untuk membuka peluang baru bagi Indonesia," kata Chris Powers.
Kesepakatan itu merupakan yang kedua kali antara Chevron dan Pertamina menyusul kolaborasi yang diumumkan di Washington, D.C. pada Mei 2022 untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia.
Kesepakatan pertama, diumumkan pada acara B20 di Bali pada November 2022 lalu antara Chevron New Energies, Pertamina Power Indonesia, dan Keppel Infrastructure yang bertujuan untuk menjajaki pengembangan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau dengan menggunakan energi terbarukan di Indonesia.