Jalur Kemah di Rancaupas Rusak, Ajang Trail dan Offroad Resmi Dilarang
Komunitas trail di Bandung telah merusak hutan dan 2.000 edelweis bunga rawa.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jalur perkemahan di kawasan hijau Rancaupas ikut terkena dampak dari kegiatan touring motor trail atau offroad akhir pekan lalu. Sebelumnya, petani bunga rawa murka karena tanamannya rusak imbas diinjak-injak lebih dari seratus motor trail.
Jalur panjang di kawasan Rancaupas rupanya juga berimbas kepada warga yang hendak menikmati akhir pekan dengan berkemah. Salah satu akun TikTok @peek_a_boo22 mengunggah kegiatan satu kelompok orang yang kebetulan berbarengan dengan penyelenggaraan touring motor trail.
Dalam narasi di video tersebut, mereka yang tengah bersantai berkemah terganggu oleh rombongan motor trail yang tiba-tiba datang. "Lagi santai tiba-tiba didatangi ratusan motor trail, awalnya lucu, namun lama kelamaan makin banyak motornya dan tanahnya loncat-loncat ke tenda," kata pengunggah video tersebut seperti dikutip pada Kamis (9/3/2023).
Akun dengan nama Sari dan Acul tersebut bercerita di videonya bahwa dirinya dan teman-temannya akhirnya membongkar tenda kemahnya untuk pindah ke tempat sekitar yang lebih aman karena gangguan tersebut. Namun demikian jalur kemah lainnya pun rusak akibat motor trail.
Menurut dia, para pemotor trail tersebut juga tidak diatur oleh panitia di jalur touringnya. Sebab ia melihat banyak motor yang terjatuh. "Kayaknya nggak ada panitia deh, banyak motor nyungsep karena trek-nya ngaco juga nggak ada yang bantuin. Ya udah pindah tenda aja," ujar Sari dan Acul dalam keterangan pada videonya.
Diketahui bahwa titik mulai touring komunitas motor trail Bandung dimulai dari Kampung Cai Rancaupas, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Para peserta pun mengaku membayar sejumlah dana dan diatur oleh panitia penyelenggara.
Sebelumnya beredar video komunitas motor trail yang melewati jalur kawasan hijau Rancaupas. Video tersebut mendapatkan banyak kecaman karena merusak tanaman bunga rawa yang terbilang langka di Jawa Barat.
Kini, ajang sepeda motor trail dan offroad resmi dilarang diselenggarakan di kawasan hutan buntut kerusakan hutan dan 2.000 edelweis bunga rawa di kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Rehabilitasi dilakukan setelah event trail pada Ahad (5/3/2023), merusak hutan dan lingkungan.
Sekretaris Perusahaan Perhutani Alam Wisata yang juga pengelola wisata Ranca Upas, Ronald meminta maaf dan prihatin atas peristiwa ajang trail yang merusak hutan dan lingkungan di Ranca Upas, Ciwidey. Pengelola berjanji akan memperbaikan pelayanan dari sisi perizinan agar tidak terjadi dampak negatif.
"Segala bentuk kegiatan event berupa trail dan offroad di dalam kawasan hutan dilarang untuk dilaksanakan," ujarnya melalui keterangan resmi di Kota Bandung, Kamis (9/3/2023).
Dia mengatakan pengelola akan berkolaborasi dengan berbagai instansi dan lembaga untuk melakukan pengawasan. Selain itu, Perhutani ingin memastikan setiap event dilakukan secara profesional, memenuhi ketentuan dan mencegah kerusakan lingkungan.
Ronald menuturkan, bersama pegiat lingkungan, masyarakat sekitar, dan stakeholder terkait akan melakukan rehabilitasi untuk upaya pemulihan ekosistem di Ranca Upas. Penyelenggara event sendiri telah meminta maaf terkait insiden yang merusak lingkungan di Ranca Upas.