Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Operasikan 616 SPKLU

PLN mengoperasikan 616 SPKLU dan70 SPBKLU.

ANTARA FOTO/Jojon
Petugas membersihkan unit SPKLU di PT PLN (Persero) Rayon Wuawua, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (7/11/2022). PLN hingga Februari 2023 sudah mengoperasikan 616 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 70 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di seluruh Indonesia.
Rep: Intan Pratiwi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga Februari 2023 sudah mengoperasikan 616 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 70 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di seluruh Indonesia. Dengan ketersediaan infrastruktur yang ada PLN mengaku siap untuk memenuhi kebutuhan listrik pengendara mobil atau motor listrik.

Baca Juga


EVP Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan PLN mendukung penuh berbagai langkah pemerintah dalam mempercepat ekosistem kendaraan listrik. Langkah ini merupakan upaya bersama dalam pengurangan emisi karbon sekaligus mengurangi beban subsidi BBM.

"PLN akan terus menjamurkan infrastruktur ini ke seluruh pelosok negeri. PLN membuka kerjasama dengan semua pihak untuk bisa bermitra dengan PLN mengisi kebutuhan infrastruktur kendaraan listrik ini," ujar Gregorius kepada Republika, Kamis (9/3/2023).

Selain memperbanyak infrastruktur kelistrikan, PLN juga menyambut baik potensi pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia dengan menyediakan fasilitas home charging untuk seluruh masyarakat yang memiliki kendaraan listrik.

"Kami telah bekerjasama dengan para produsen kendaraan listrik, jika masyarakat membeli kendaraan listrik maka langsung mendapatkan fasilitas bundling pemasangan home charging oleh PLN," ujar Gregorius.

Ia menyampaikan, PLN juga memberikan tambahan insentif untuk masyarakat dengan diskon tarif listrik hingga 30 persen untuk pengisian daya kendaraan listrik masyarakat di rumah dari pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler