Kemkominfo Targetkan Instansi Pusat dan Daerah Bermigrasi Pakai SIMPHONI Sebelum 2025

SIMPHONI menjadi platform yang menyederhanakan proses administrasi kepegawaian PNS.

Dok. Kemkominfo
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong, dalam acara peluncuran Sistem Informasi Manajemen Pranata Humas Profesional dan Inovatif (SIMPHONI), di Jakarta.
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menjawab berbagai kendala dalam pembinaan Jabatan Fungsional Pranata Humas (JFPH), terlebih lagi dengan kebijakan pemangkasan hirarki dan level eselonisasi, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik secara resmi meluncurkan Sistem Informasi Manajemen Pranata Humas yang Profesional dan Inovatif (SIMPHONI) di Hotel Grand Mercure Mirama, Surabaya, pada Kamis (9/3/2023). 

Baca Juga


Prosedur yang rumit, birokrasi yang bertahap, serta proses yang memakan waktu lama menjadi kendala yang banyak ditemui dalam mengelola administrasi kepegawaian PNS. Terlebih lagi di era perampingan eselonisasi, di mana pejabat struktural dialihkan menjadi fungsional, hal ini makin terasa menyulitkan instansi-instansi yang memiliki JFPH di dalamnya. 

Hal ini disampaikan para pemangku kepentingan kepada Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong, selaku instansi pembina JFPH dalam peluncuran Simphoni tersebut. Usman mengatakan, bahwa diperlukan adaptasi lewat bantuan teknologi guna menyederhanakan tugas yang kompleks, namun tetap berfokus pada kepentingan manusia, bukan teknologi itu sendiri. 

“Saya juga mengajak setiap instansi untuk bermigrasi ke dalam SIMPHONI. Kalau bisa disegerakan, sebelum 2025 kita sudah menggunakan SIMPHONI secara penuh di setiap instansi pusat dan daerah,” ajak Usman kepada para pranata humas, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/3/2023).

SIMPHONI merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai manajemen sistem informasi terkait JFPH, pada Instansi dan Kementerian/Lembaga. Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik (TKKKP), Kementerian Kominfo, Hasyim Gautama, menyebut kehadiran aplikasi ini akan mengubah proses yang selama ini masih menggunakan surat menyurat secara fisik, menjadi proses digital.

“SIMPHONI menjadi aplikasi pengelolaan jabatan fungsional pranata humas yang end-to-end, mulai dari proses rekomendasi formasi jabatan sampai dengan kenaikan jenjang atau jabatan sampai pemberhentian,” ujar Hasyim.

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin, turut menyambut baik peluncuran aplikasi ini. “Dengan adanya SIMPHONI, penyebaran dan diseminasi informasi akan lebih terintegrasi. Semua pihak bisa saling berkomunikasi setiap hari,” ujar Sherlita.

Secara seremonial aplikasi SIMPHONI diresmikan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo Usman Kansong didampingi Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur Sherlita Ratna Dewi Agustin, dan Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo Hasyim Gautama. Peluncuran aplikasi dilakukan secara hybrid baik itu daring maupun luring.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler