Banjir Burketown Queensland Australia, Puluhan Penduduk Dievakuasi

Puluhan penduduk di Kota Burketown yang terisolasi akibat banjir sudah dievakuasi.

AP Photo/Mark Baker
Seorang pria mendayung di papan dayung melalui jalan banjir.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Penduduk di negara bagian Queensland Australia, pada Sabtu (11/3/2023) dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi karena banjir yang dipicu oleh hujan lebat. Sebanyak 53 penduduk Kota Burketown di Gulf Country yang terisolasi telah dievakuasi sejak hujan lebat memicu banjir awal pekan ini.

Baca Juga


Sekitar 100 penduduk masih berada di kota, dan polisi mendesak evakuasi penuh pada Sabtu. Prakiraan cuaca memperkirakan ketinggian air sungai di daerah tersebut akan mencapai puncaknya pada Ahad (12/3/2023).

"Kami yakin dapat memindahkan orang yang tersisa jika perlu," kata Inspektur Tom Armitt kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC), seraya menambahkan bahwa banjir masih meningkat di daerah terpencil, melansir reuters, Sabtu.

Keadaan darurat itu berlangsung setelah banjir kerap terjadi di bagian timur Australia selama dua tahun terakhir akibat peristiwa cuaca La Nina, termasuk banjir "sekali dalam satu abad" yang melanda daerah-daerah terpencil di Northern Territory pada Januari.  Di Burketown, banjir tersebut melampaui rekor Maret 2011 sebesar 6,87 meter, setelah curah hujan mencapai 293 mm pada Kamis (9/3/2023) dan Jumat (10/3/2023).

Polisi mengoordinasikan evakuasi melalui helikopter ke kota pertambangan Mount Isa. Di Gregory dampak banjir belum diketahui karena sulitnya menghubungi masyarakat setempat.

Peringatan banjir berlaku pauntuk sebagian besar Queensland. Ada juga peringatan untuk badai hebat, hujan lebat, dan potensi banjir bandang di banyak wilayah termasuk Negara Teluk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler