Anti Ribet, Penumpang akan Bisa Drop Bagasi Mandiri di Bandara Soekarno-Hatta

Jika tak ada kendala, layanan drop bagasiandiri akan diterapkan tiga bulan lagi.

Republika/Wihdan Hidayat
Penumpang menggunakan mesin layanan check in mandiri di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, Jumat (11/2/2023) (ilustrasi). PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) saat ini tengah menyiapkan layanan drop bagasi mandiri untuk penerbangan internasional.
Rep: Rahayu Subekti Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) saat ini tengah menyiapkan layanan drop bagasi mandiri untuk penerbangan internasional. Nantinya, penumpang pesawat internasional di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta bisa check in mandiri sekaligus drop bagasi tanpa harus menuju konter.

Baca Juga


"Konsepnya seperti self check in kios dan self baggage drop sekaligus. Seperti di Changi Airport setelah self check in, bagasinya bisa dilayani yang bersangkutan secara mandiri," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin saat ditemui usai Airlines Gathering di Sheraton Belitung Resort, baru-baru ini.

Jika tak ada kendala, Awaluddin memastikan layanan tersebut akan diterapkan dua hingga tiga bulan lagi untuk penerbangan internasional dan setelahnya baru untuk domestik. Layanan tersebut akan mendukung fasilitas face recognition yang sudah diterapkan untuk penerbangan domestik.

Untuk penerapan fasilitas bagasi mandiri tersebut, Awaluddin memastikan AP II juga berkoordinasi dengan pihak imigrasi. "Pihak imigrasi sudah menyiapkan dan akan membangun bersama dengan bandara AP II," ucap Awaluddin.

Saat ini, Awaluddin mejelaskan, face recognition internasional sudah diterapkan. Fasilitas tersebut diterapkan dengan mekanisme pengenalan wajah atau biometrik dengan face recognition.

Awaluddin memastikan, secara bertahap AP II akan menerapkan fasilitas tersebut. Dengan begitu nantinya penumpang dan infrastruktur siap maksimal sehingga bisa menurunkan biaya operasi.

"Kalau yang sifatnya pekerjaan berulang, masif dan impactfull logikanya harus diotomatisasi. Kalau tidak, semakin bertambah jumlah frekuensi dan volume semakin banyak SDM yang akan menangani," jelas Awaluddin.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler