Bos Indodax: Pasar Kripto Indonesia tak Terimbas Kebangkrutan SVB

Perusahaan kripto di Indonesia tidak menggunakan SVB untuk menampung dana. 

https://m.facebook.com/indodax
CEO Indodax Oscar Darmawan. Bangkrutnya Sillicon Valley Bank (SVB) disebut tidak akan berdampak pada pasar kripto di dalam negeri. Direktur Utama Indodax Oscar Darmawan mengatakan, perusahaan kripto di Indonesia tidak menggunakan SVB untuk menampung dana.
Rep: Retno Wulandhari Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangkrutnya Sillicon Valley Bank (SVB) disebut tidak akan berdampak pada pasar kripto di dalam negeri. Direktur Utama Indodax Oscar Darmawan mengatakan, perusahaan kripto di Indonesia tidak menggunakan SVB untuk menampung dana. 

Baca Juga


"Di Indonesia semua (perusahaan kripto) wajib menggunakan bank di Indonesia. Jadi selama bank di Indonesia tidak kolaps ya layanan industri IT jalan normal," kata Oscar kepada Republika, Ahad (12/3/2023).

Perusahaan mata uang kripto AS, Circle, menjadi salah satu yang terdampak bangkrutnya SVB. Mengutip Reuters, Sabtu (11/3/2023), Circle menyimpan 3,3 miliar dolar AS dari 40 miliar dolar AS cadangan dananya di SVB.

Circle mengumumkan hal tersebut setelah SVB dinyatakan bangkrut pada Jumat (10/3/2023). Krisis keuangan yang dialami SVB mengguncang pasar global dan membuat miliaran dolar AS milik perusahaan dan investor telantar.

Setelah SVB bangkrut, para pelaku pasar mewaspadai tanda-tanda penularan di sektor keuangan. Bank yang berfokus pada perusahaan startup ini mengungkapkan rencana untuk menghentikan operasi dan melikuidasi secara sukarela.

Meski demikian, beberapa perusahaan kripto ramai-ramai mengumumkan di Twitter bahwa perusahaannya tidak terkena paparan SVB. Di sisi lain, perusahaan seperti pembuat video game Roblox Corp dan pembuat perangkat streaming Roku Inc mengaku memiliki simpanan ratusan juta di bank tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler