Kabar Eks Koruptor Tasdi Jadi Stafsus Mensos Risma, Humas: Kita Kaget!

Kemensos tuding kabar Tasdi jadi stafsus diberitakan oleh buzzer, sebab belum ada SK.

Dok.Republika
Mensos Tri Rismaharini bersama Tasdi, eks koruptor yang kabarnya diangkat sebagai staf khusus.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih ingat dengan eks bupati Purbalingga yang juga kader PDIP, Tasdi? Namanya sempat dipuji Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2022).

Megawati meminta kader mencontoh sosok Tasdi yang dulunya merupakan sopir truk hingga bisa menjadi bupati Purbalingga kemudian terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2018. Setelah sempat menjalani masa hukuman, kini politikus PDIP tulen tersebut sudah bebas dari penjara.

Malahan, kabar terbaru, Tasdi diangkat sebagai staf khusus Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, yang juga kader PDIP. Kabar itu sudah ramai di media sosial (medsos). Bahkan, Tasdi kepada media lokal mengaku secara resmi sudah dilantik oleh Risma. Dia juga langsung ditugaskan mendatangi bencana di Aceh dan Kepulauan Natuna.

Baca: Megawati Banggakan Kader PDIP Tasdi, Sopir yang Jadi Bupati Purbalingga

Ketika dikonfirmasi kabar tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi Kementerian Sosial (Kemensos) Romal Uli Jaya Sinaga mengaku kaget, dengan informasi tersebut. Pasalnya, ia secara resmi belum pernah melihat surat keputusan pengangkatan stafsus yang merupakan jabatan setara eselon satu.


 
"Iya, itu (kabar dari) Purwokerto, Purbalingga kan? Biasa buzzer sana. Iya buzzer itu, kita aja kaget, belum ada info SK-nya juga," kata Romal saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Senin (13/3/2023).

Dia menuturkan, Kemensos menyerahkan kabar pengangkatan Tasdi itu kepada media untuk bebas memberitakan semaunya saja. Yang pasti, Romal mengeklaim, Mensos Tri Rismaharini tidak pernah mempertimbangkan kepentingan apa pun dalam pemberitaan.

"Jadi, ya udah, terserah wartawan nulis apa, kalau Ibu (Tri Rismaharini) kan gitu-gitu aja, plong-plong aja. Ibu kan gak ada kepentingan apa pun," ujar Romal.

Baca juga : Terjadi Lagi, Bali Deportasi Turis Asing 'Nakal'

Namun, jika kabar mantan pelaku tindak korupsi itu benar menjadi stafsus, Romal menduga, atasannya memiliki pertimbangan tersendiri yang kuat terhadap figur Tasdi. Menurut informasi yang diketahuinya, Tasdi yang merupakan wong cilik karena pernah menjadi sopir truk, lalu ketua DPRD setempat dua periode dan mengisi kekosongan wakil bupati hingga menjadi bupati Purbalingga merupakan tokoh yang disenangi rakyatnya.

"(Stafsus) itu kan hak prerogatif (Tri Rismaharini) nanti kita lihat kompetensi beliau (Tasdi)," ujar Romal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler