Strategi Nabi Muhammad Mempersiapkan Datangnya Ramadhan
Ramadhan merupakan salah satu bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang dari 10 hari lagi Muslim di seluruh dunia akan menemui bulan suci Ramadhan. Pada bulan ini, setiap Muslim akan berlomba-lomba melakukan kebaikan sembari menjalani puasa wajib.
Seperti yang diketahui, bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan. Lantas, bagaimanakah cara Nabi Muhammad mempersiapkan diri menyambut Ramadhan?
Penulis asal Pakistan, Sadaf Farooqi, dalam artikelnya di About Islam menyebut Rasulullah SAW memiliki tiga strategi untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Strategi Nabi Muhammad Mempersiapkan Datangnya Ramadhan
1. Menjalankan puasa selama Sya'ban
Dalam banyak kisah, disebutkan Nabi Muhammad sering berpuasa di bulan Sya’ban. Dari Usamah bin Zaid berkata, ia pernah berkata kepada Rasul, “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat Anda berpuasa pada bulan apa pun sebanyak Sya’ban.”
Nabi pun menjawab, "Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan."
Hal yang sama juga disampaikan oleh istri Nabi, Siti Aisyah: "Bulan yang paling disukai Rasulullah untuk berpuasa adalah Sya’ban; memang, dia biasa menggabungkannya dengan Ramadhan." (Sunan Al-Nisai, Sahih Riwayat serupa juga tercatat dalam Sunan Abi Dawud).
Belum ada catatan resmi berapa jumlah pasti hari Rasulullah SAW berpuasa selama Sya'ban. Namun, asumsi paling aman adalah pada saat Ramadhan tiba Nabi Muhammad sudah memiliki kebiasaan berpuasa setiap hari meski bukan sebulan penuh.
2. Memohon berkah kepada Allah SWT melalui doa
Setiap kali Nabi melihat bulan sabit, yang menandakan dimulainya bulan baru termasuk Ramadhan, Rasulullah akan memnacakan doa khusus. Thalhah bin Ubaidullah melaporkan:
Saat melihat bulan baru (bulan lunar), Nabi biasa berdoa: “Ya Allah, pertemukan bulan Ramadan yang telah mendatangi kami dalam keadaan aman dan beriman, dalam keadaan selamat dan Islam. Wahai bulan sabit! Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Dan sungguh engkau adalah bulan yang baik dan telah memberi petunjuk kepada kami”. (Jami` Al-Tirmidzi).
3. Mengingatkan berkah Ramadhan dan mendorong umat melakukan perbuatan baik
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi." (Sunan Al-Nisa’i).
Dari tiga hal di atas, bisa terlihat bagaimana Nabi Muhammad menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah selama Ramadhan, sebelum benar-benar tiba. Rasul mencoba memberikan motivasi, salah satunya dengan menyebutkan pahala yang didapat bila berbuat baik selama bulan itu.