Umat Dianjurkan Hidupkan Sholat Tarawih, Bagaimana Adabnya?

Tarawih termasuk qiyamul lail yang dilaksanakan selepas Isya saat Ramadhan.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah umat Islam melaksanakan Shalat Tarawih di Masjid Raya Jakarta Islamic Center, Jakarta. Umat Dianjurkan Hidupkan Sholat Tarawih, Bagaimana Adabnya?
Rep: Muhyiddin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebentar lagi bulan Ramadhan akan datang. Pada bulan suci ini, umat Islam dianjurkan menghidupkan sholat Tarawih sebagai syiar Islam. Namun, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan sholat sunnah ini.

Tarawih termasuk qiyamul lail yang dilaksanakan selepas Isya pada malam bulan Ramadhan. Namun, dalam melaksanakan sholat ini umat Islam terkadang mengabaikan adab-adab sholat. Di antaranya, terburu-buru dalam mengerjakannya.

Saat melaksanakan ibadah sholat, seorang muslim menghadap kepada Allah dengan tubuh dan hatinya. Maka, sepatutnya seorang muslim mempersiapkan fisik dan ruhnya dengan baik agar dapat mendirikan sholat dengan khusyu.

Ketua Asosiasi Mahad Aly Indonesia (AMALI) KH Nur Hannan menjelaskan tarawih itu sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya istirahat. Karena itu, menurut dia, setiap dua rakaat jamaah biasanya akan istirahat.

Dia pun mengungkapkan beberapa adab sholat Tarawih seperti berikut ini.

Baca Juga


Adab sholat tarawih

1. Istirahat dan Membaca Sholawat

Kiai Hannan menuturkan, pelaksanaan ibadah sholat Tarawih sebaiknya tidak dilaksanakan secara langsung, tapi dalam tetapi dalam waktu-waktu tertentu atau setiap dua rakaat ada istirahat sejenak. Hal ini sesuai dengan makna kata Tarawih itu sendiri.

“Nah, saat istirahat itu kalau tradisi pesantren itu kan digunakan untuk membaca sholawat itu. Jadi setelah salam tidak langsung takbir lagi, tapi ada bacaan-bacaan yang dibaca oleh bilal itu,” ujar Kiai Hannan kepada Republika.co.id.

2. Tawajuh  

Menurut Kiai Hannan, pelaksanaan sholat Tarawih tidak ubahnya seperti sholat-sholat yang lain. Salah satu adabnya yang juga paling penting adalah Tawajuh, yaitu menghadapkan diri dan membulatkan hati kepada Allah.

“Yang paling utama bagaimana dalam sholat itu betul-betul bisa tawajuh atau fokus menghadap kepada Allah SWT. Tuntunanan sholat seperti itu,” ucap kiai asal Pesantren Tebuireng Jombang ini.

Jika tidak bisa merasa melihat Allah, lanjut, maka usahakan bahwa seolah-olah dilihat oleh Allah. Jadi, dengan memiliki sikap seperti  itu, maka diharapkan dalam sholat ini betul-betul bisa fokus, termasuk di dalam sholat Tarawih.

“Jadi ini tradisi misalnya yang sering muncul di media ini sholat Tarawih dengan waktu yang sangat cepat. Nah ini saya kira juga masing-masing orang punya pertimbangan. Tetapi, cepat atau tidak cepat yang paling penting adalah bagaimana bisa fokus dalam sholat ini menghadap kepada Allah SWT,” jelas dia.

3. Sholat Isya Berjamaah Sebelum Tarawih

Sebelum melaksanakan sholat Tarawih berjamaah, Kiai Hannan juga menganjurkan kepada umat Islam agar ikut menunaikan sholat Isya berjamaah di masjid. Karena, menurut dia, sholat Isya berjamaah juga memiliki nilai dan keutamaan yang sangat besar.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa shalat Isya berjamaah, maka ia bagaikan shalat (sunah) setengah malam, dan barang siapa shalat Subuh secara berjamaah, maka ia bagaikan shalat (sunah) semalam penuh." (HR Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).

“Tradisi sholat Tarawih berjamaah ini di samping sudah ada sejak zaman nabi dan dilanjutkan pada zaman sahabat Umar (bin Khattab), tentu sholat Tarawih ini akan lebih bagus jika didahului dengan sholat Isya berjamaah,” jelas Kiai Hannan.

Selain itu, adab sholat Tarawih lainnya tidak jauh berbeda dengan ibadah sholat lainnya. Misalnya, mengenakan pakaian yang bagus, bersih, dan suci. Kemudian, jamaah yang akan melaksanakan shalat berjamaah juga disunnahkan memakai wangi-wangian.

“Karena di masjid ini tempat orang banyak, bagi orang laki-laki juga disunnahkan memakai wangi-wangian,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler