MenPAN-RB: Banyak ASN Muda Mau Pindah ke IKN Biar Tenang dan Terhindar Macet

Azwar Anas membantah kabar pemindahan ASN ke IKN diprioritaskan untuk lajang.

Humas Pemkab Sleman
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Azwar Anas mengatakan, sejauh ini tidak ada ASN yang merasa keberatan untuk dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut dia, justru tak sedikit ASN muda yang meminta untuk dipindahkan.

Baca Juga


"Sejauh ini saya tidak ada yang merasa keberatan, tapi yang menulis surat untuk ikut pindah justru ada, terutama anak-anak muda yang mereka punya kemampuan teknologi dan punya semangat tinggi," ujar Azwar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip pada Kamis (16/3).

Menurutnya, banyak ASN muda yang mengajukan diri untuk dipindahkan ke IKN karena merasa lebih tenang dan terhindar dari kemacetan.

"Karena mereka tertarik di IKN. Justru lebih tenang, tidak ada kemacetan dan bahkan di sana digital tempatnya sehat oksigennya banyak dan suratnya meluncur ke kami tapi yang menolak justru nggak ada," jelas Azwar Anas.

Lebih lanjut, Azwar Anas juga membantah kabar pemindahan ASN ke IKN akan diprioritaskan untuk pegawai lajang atau belum menikah. Menurutnya, tidak ada pembahasan terkait hal itu, termasuk di rapat kabinet.

"Saya justru single membaca dari media... Di rapat kabinet nggak ada... Kami tidak ada. Tidak ada pertimbangan itu," ujar Azwar Anas.

Kemenpan RB, kata dia, justru mempertimbangkan pemberian insentif kepada ASN yang pindah ke IKN. Selain itu, Kemenpan RB juga mempertimbangkan kelanjutan pendidikan anak-anak ASN yang akan pindah ke ibu kota baru.

"Pertimbangan kami justru bagaimana ada insentif di sana, termasuk yang kami pikirkan justru bagaimana teman-teman ASN ini pindah tapi tidak lagi kepikiran anaknya, sekolah anaknya," jelas dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler