Ramadhan dan Kesehatan
Ramadhan memiliki keterkaitan dengan manfaat kesehatan.
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Direktur Eksekutif Pusat Medis Internasional Jeddah (IMC) dan Presiden Forum Perawatan Kesehatan India Arab Saudi, Ashraf Amir menyebut, Ramadhan adalah waktu yang ideal bagi umat beriman untuk mendesain ulang dan mendefinisikan kembali kehidupan mereka sesuai dengan Alquran. Tujuannya, untuk mencapai kesehatan dalam kehidupan ini dan keselamatan di akhirat.
Dilansir di Saudi Gazette, Ahad (10/4/2023), hal tersebut dia sampaikan saat menjadi pembicara pada sesi dialog Ramadhan bertajuk “The beacon beckoning”. Konsul Jenderal India Mohammed Shahid Alam menjadi tamu utama pada sesi tersebut.
Materi yang disampaikan Dr Amir difokuskan pada hubungan antara kesehatan, Ramadhan dan Alquran. Secara khusus, dia merujuk pada tema Hari Kesehatan Dunia tahun ini, Planet Kita, Kesehatan Kita.
Saat ini, WHO menekankan tindakan mendesak untuk menjaga manusia dan planet ini tetap sehat dan memastikan kesejahteraan masyarakat. Dia lantas mengatakan Ramadhan memungkinkan umat Islam mencapai kesejahteraan spiritual, yang sejalan dengan konsep kesehatan WHO tentang kesejahteraan fisik, mental dan sosial, serta bebas dari penyakit.
Dia mengatakan, Alquran menyajikan kode lengkap untuk kehidupan pribadi, sosial dan spiritual umat Islam. Manfaat puasa bagi kesehatan antara lain menormalkan kadar gula darah, menurunkan kolesterol, memperbaiki sistem pencernaan, detoksifikasi selama sebulan penuh dan mengurangi stres.
“Seiring dengan itu, puasa berperan dalam memupuk nilai-nilai sosial dan mempererat ikatan kekeluargaan, serta mempertebal spiritualitas dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memperbanyak ibadah, menjadi penyayang dan berempati melalui uluran tangan membantu fakir miskin dan dhuafa,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan gaya hidup sehat. Dia menggarisbawahi perlunya melakukan latihan fisik secara teratur dan melakukan diet seimbang.
Islam melarang makan berlebihan dan menyerukan makan seimbang, yang akan mengurangi 40 persen penyakit jantung. Idealnya, dia menyebut konsumsi buah dan sayur setengah porsi, sedangkan protein dan pati setengahnya.
Tak hanya itu, dia menambahkan bulan Ramadhan adalah waktu yang ideal untuk menghilangkan banyak kebiasaan buruk seperti merokok, yang membunuh 50 persen perokok.