Ayat Alquran dan Hadits Nabi SAW yang Jadi Acuan Adab Ziarah Kubur

Ziarah kubur merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi ziarah kubur. Ziarah kubur merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang Muslim perlu memperhatikan adab dalam ziarah kubur. Ada sejumlah hadits yang menjelaskan tentang hal tersebut. 

Baca Juga


Adab pertama adalah mengucapkan salam. Ada salam tersendiri saat melakukan ziarah kubur dan Rasulullah SAW telah mengajarkannya, sebagaimana hadits Imam Muslim yang diriwayatkan dari Buraidah bin Hushaib RA. Ucapan salam itu ialah:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Latin:

Assalaamu'alaikum ahladdiyaar minal mu'miniin wal muslimiin. Wa innaa insyaa Allah bikum laa hiquun as alullaaha lana walakumul 'aafiyah

Artinya:

"Semoga kesejahteraan untukmu wahai penduduk negeri dari orang-orang mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusulmu. Kami mohon kepada Allah untuk kami dan kamu agar diberi keselamatan (dari sesuatu yang tidak diinginkan)."

Adab kedua yaitu tidak duduk di atas duduk kuburan dan tidak pula menginjaknya. Nabi Muhammad SAW bersabda: 

لاَ تُصَلُّوا إِلَى الْقُبُورِ وَلاَ تَجْلِسُوا عَلَيْهَا

"Janganlah kalian sholat (memohon) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya." (HR Muslim) 

Adab ketiga Niatkan ziarah kubur ini hanya untuk mendoakan ahli kubur dan untuk mengingat akhirat serta meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman: 

وَلَا تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ

"Dan jangan engkau menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi bencana kepadamu selain Allah. Sebab jika engkau lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim." (QS Yunus 106)

Dalam surat lain, Allah SWT juga berfirman: 

أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ

“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah.”” (Umar Mukhtar)  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler