Vagina Gatal Jangan Digaruk, Atasi dengan Tujuh Cara Ini
Pengobatan rumahan untuk rasa gatal pada vagina bisa bekerja dengan baik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa gatal di vagina bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Kondisi itu bisa terjadi karena masalah kebersihan, namun ada juga sejumlah penyebab lain seperti infeksi, kekurangan hormon estrogen, atau iritasi akibat produk kimia tertentu.
Karena itu, penting bagi perempuan untuk menjaga kebersihan area intim sekaligus mencermati sejumlah kondisi lain. Dokter Seema Sharma yang menjabat sebagai kepala obstetri dan ginekologi di Daffodil by Artemis, Jaipur, India, menyampaikan beberapa metode untuk menghilangkan gatal pada vagina.
Sharma menekankan, pengobatan rumahan untuk rasa gatal di vagina bisa bekerja dengan baik apabila penyebab gatal dan ketidaknyamanan pada vagina didiagnosis dengan benar. Jika tidak ada infeksi atau kemungkinan kondisi serius, beberapa opsi berikut bisa dicoba, dikutip dari laman Health Shots, Selasa (21/3/2023):
1. Hindari sabun dan parfum yang kuat
Sabun sebenarnya tidak cocok untuk digunakan di vagina lantaran dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami. Penggunaan sabun yang salah pun bisa memicu gatal. Secara umum, produk yang digunakan di area vagina tidak boleh mengandung parfum, serta harus selembut dan seringan mungkin.
2. Konsumsi suplemen probiotik
Mengonsumsi suplemen probiotik disinyalir dapat membantu mencegah vaginosis bakteri menjadi masalah kronis. Probiotik membantu pertumbuhan bakteri baik yang ada di vagina sekaligus mencegah bakteri jahat tumbuh di luar kendali.
3. Berendam dengan oatmeal
Jika vagina gatal karena kulit yang teriritasi atau kulit kering dan terkelupas, cara yang bisa dilakukan adalah berendam dengan oatmeal. Tambahkan satu atau dua cangkir oatmeal ke dalam bak mandi air hangat dan berendamlah selama sekitar 20 menit.
4. Mandi soda kue
Soda kue dikenal ampuh membunuh bakteri candida yang biasa menyebabkan infeksi jamur, juga dapat meredakan gatal pada vagina. Caranya, tambahkan seperempat cangkir soda kue ke bak mandi air hangat dan berendamlah di dalamnya selama 10 hingga 15 menit.
5. Mandi cuka sari apel
Sifat antimikroba cuka sari apel bisa membantu mengobati infeksi jamur, dan dipercaya dapat membunuh strain candida. Berendam dengan cuka ini bisa dilakukan selama 10 hingga 40 menit. Namun, cuka sari apel dapat pula memicu iritasi kulit sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba cara ini.
6. Sitz bath
Sitz bath adalah mandi air hangat yang membantu menghilangkan rasa tidak nyaman di daerah perineum. Merendam area intim tersebut dalam air hangat membuat tubuh rileks dan membantu meningkatkan aliran darah melalui jaringannya, membantu penyembuhan serta mengurangi rasa sakit, gatal, dan iritasi.
7. Pelembap vagina, krim antijamur, atau steroid
Pelembap vagina, krim antijamur, atau steroid yang dijual bebas maupun yang diresepkan dokter dapat mengobati infeksi serta kondisi kulit di area intim. Untuk infeksi jamur, krim dengan bahan aktif butoconazole, clotrimazole, miconazole, dan/atau terconazole dapat digunakan.
Produk pelembap vagina pun sangat bermanfaat bagi perempuan pascamenopause yang kulitnya kering. "Namun, jika kulit di sekitar vagina bersisik atau merah dan bergelombang, konsultasikan dengan dokter kandungan atau dokter kulit," kata Sharma.
Saat vagina gatal, ada pula beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Misalnya, memakai bedak di area vagina, menggunakan produk beraroma seperti tampon, semprotan vagina, atau mandi busa, juga mencuci pakaian dengan detergen beraroma.
Sebagai pencegahan, disarankan menggunakan sabun bebas pewangi, mengenakan celana dalam berbahan katun, memakai pakaian longgar, dan memakai kondom saat berhubungan intim. Jika selesai berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, segera ganti pakaian karena celana yang lembap bisa memicu rasa gatal pada vagina.