Petronas dan Phoenix Petroleum Kerja Sama Migas di Filipina
Petronas hadir di sekitar 90 negara.
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Petronas dan Phoenix Petroleum menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) guna menjajaki peluang kemitraan dalam bisnis pemasaran hilir dan solusi teknologi minyak dan gas di Filipina.
Wakil Presiden Penyulingan, Pemasaran dan Perdagangan, Bisnis Hilir Petronas Ahmad Adly Alias dalam rilisnya, Kamis (23/3/2023), mengatakan kedua perusahaan akan melakukan studi kelayakan bersama untuk membawa kolaborasi ke fase eksekusi berikutnya.
Menurut dia, kedua perusahaan berpotensi memanfaatkan bahan bakar berkualitas tinggi dan solusi digital yang inovatif.
Jika kemitraan ini terwujud, maka Phoenix akan mendapatkan akses ke pemasaran Petronas, termasuk pemanfaatan teknologi bahan bakar dan fluida, pada saat yang sama perusahaan migas Malaysia itu bisa memperluas pemasarannya ke Filipina, ujar dia.
Presiden Phoenix PetroleumHenry Albert Fadullon mengatakan kemitraan dan kolaborasi merek sedang populer untuk sementara waktu, dan mereka melihat sejumlah contoh di mana yang terbaik dari dua dunia telah berhasil digabungkan.
"Itulah yang kami lakukan dengan Petronas. Dengan teknologi dan keahlian Petronas sebagai operator jaringan ritel bahan bakar terbesar di Malaysia, dipadukan dengan pengetahuan dan pengalaman mendalam Phoenix dalam hal pasar lokal, sinergi ini menjanjikan pengalaman baru bagi pelanggan kami," kata Henry.
Ini adalah kolaborasi kedua antara dua perusahaan migas tersebutsetelah pada 2017 Phoenix Petroleum mengakuisisi seluruh bisnis LPG Petronas di Filipina yang kini dimiliki anak perusahaannya, Phoenix LPG Philippines, Inc.
Petronas hadir di sekitar 90 negara termasuk jejak ritel terbesar di Malaysia dengan lebih dari 1.000 stasiun pengisian bahan bakar, sementara Phoenix Petroleum adalah perusahaan dengan hampir 700 stasiun ritel di seluruh Filipina dan memperluas bisnisnya ke Singapura dan Vietnam.