Gagal Rekrut 15 Ribu Tentara, Angkatan Darat AS Rombak Cara Perekrutan
Angkatan Darat AS gagal merekrut 15 ribu tentara baru pada tahun lalu
REPUBLIKA.CO.ID, HUNTSVILLE -- Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) mencoba mengubah cara perekrutan pasukan baru setelah target perekrutan sebelumnya di bawah target. Seorang perwira senior mengatakan Angkatan Darat akan "merombak" cara pemilihan dan perekrutan.
Wakil Menteri Angkatan Darat AS Gabe Camarillo mencirikan upaya itu bagian dari reformasi proses perekrutan yang lebih luas. Ia mengakui pertaruhan tinggi mengingat angkatan darat gagal mencapai target di tahun fiskal 2022 untuk merekrut 15 ribu tentara baru.
"Kami menghadapi tantangan perekrutan tentara yang belum pernah terjadi sebelumnya, butuh waktu lebih dari satu tahun untuk mencapainya, butuh waktu beberapa tahun untuk keluar darinya," kata Camarillo dalam acara media Asosiasi Angkatan Darat AS seperti dikutip dari Defense News, Kamis (30/3/2023).
Ia menjelaskan Angkatan Darat akan mengevaluasi ulang bagaimana memilih, melatih dan menugaskan pasukan. Beberapa perubahan sudah dilakukan.
Kepala Komando Doktrin dan Pelatihan Angkatan darat Jenderal Gary Brito mengatakan angkatannya telah mengimplementasikan kurikulum penyesuaian "sementara" di Recruiting and Retention College di Fort Knox, Kentucky, pusat Komando Perekrutan Angkatan Darat. Brito mengawasi proses perekrutan dan pelatihan tentara.
Angkatan darat memperpanjang pelatihan para perekrut pasukan baru selama dua pekan. Brito mengatakan waktu tambahan itu termasuk instruksi dalam teknis menjual dan bernegosiasi. Serta menambah "people week" yang fokus pada hal-hal unik gaya hidup perekrut seperti tinggal di rumah sewaan yang tidak dekat dari komplek militer.
Brito mengatakan kurikulum sementara akan memberikan waktu bagi pembuat rencana untuk membawa "pendekatan papan tulis" ke perombakan menyeluruh perekrutan baru. Ia menggambarkan langkah ini merupakan "peluang untuk melihat hal dengan cara berbeda."
Brito mengatakan angkatan darat mengimplementasikan "praktik-praktik manajemen talenta akal sehat" untuk menemukan rekrutan yang lebih baik dan cocok dengan peran mereka. Komando mengembangkan unit bintara khusus yang menentukan apakah kepribadian dan keterampilan seorang tentara lebih cocok sebagai sersan latih atau pekretur, dua jalur yang biasanya ditempuh sersan staf Angkatan Darat.
Brito mengatakan langkah lainnya dengan menyelaraskan perekrut dengan wilayah geografisnya atau masyarakat yang memungkinkan ia berhasil merekrut calon bintara. Ia menjelaskan tujuan akhirnya menemukan "talenta yang cocok dengan latar belakang dan berkoneksi dengan masyarakat" perekrut.
Juru bicara Komando Perekrutan Brian McGovern mengatakan pelatihan perekrut juga akan diperluas. Perekrut akan menjalani latihan bersama dengan komandan unit di mana anggota baru akan ditempatkan.
McGovern menggambarkan perubahan ini sebagai "keputusan yang menentukan untuk merevolusi upaya perekrutan."