Doa di bulan Ramadhan, Perhatikan Cara dan Adabnya
Doa hendaknya dimulai dengan kalimat hamdalah.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang tepat bagi umat Islam untuk memperbanyak doa. Menurut para ulama, ada beberapa waktu utama terkabulnya doa di bulan Ramadhan, yaitu pada waktu sahur, saat berpuasa dan saat berbuka.
Tentu banyak sekali bacaan doa yang bisa diamalkan oleh umat Islam di bulan Ramadhan. Dalam berdoa pun tentunya harus disertai dengan keyakinan. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah disertai keyakinan bahwa Allah akan mengabulkannya. Ketahuilah bahwa Allah tidak menerima doa dari kalbu yang lalai dan lengah.” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari Salman).
Di samping itu, dalam berdoa pun juga ada cara dan adabnya. Sebagaimana dijelaskan dalam buku “M Quraish Shihab Menjawab”, petunjuk tentang doa diperoleh dari sekian banyak ayat dan hadits nabi.
Berikut Cara dan Adab Berdoa:
1. Membaca Hamdalah
Di antaranya adalah bahwa doa hendaknya dimulai dengan ucapan “Alhamdulillah”, yakni memuji Allah atas segala nikmat yang telah dianugerahkan-Nya selama ini sebagai pengakuan atas kasih sayang (rahmah-Nya}.
Dengan demikian, menurut M Quraish, kalaupun permintaan tidak atau belum terpenuhi, maka ini tidak mengantarkan orang yang berdoa pada kekesalan atau rasa ketidakadilan Ilahi.
2. Mengucapkan Sholawat
Setelah membaca alhmadulillah, kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan sholawat yakni permohonan kepada Allah agar Nabi Muhammad SAW dilimpahi rahmat dan kasih sayang oleh-Nya .
“Ini dinilai sebagai kunci pembuka. Sebab Nabi Muhammad SAW adalah kekasih Allah dan melalui beliau kita beroleh petunjuk. Shalawat ini membuktikan rasa terima kasih kita kepada beliau. Dengan mengucapkannya, kita berharap memperoleh percikan kasih-Nya.
3. Ajukan Permohonan
Selanjutnya, barulah kita ajukan permohonan. Selain itu, janganlah lupa untuk mendoakan orang lain juiga. Sebab, seperti disabdakan Nabi Muhammad SAw,
“Jika seseorang mendoakan saudaranya (orang lain) tanpa sepengetahuannya, maka Malaikat akan berdoa ‘Amin’ (Ya Allah perkenankanlah), dan untukmu---Wahai orang yang berdoa --- semoga Allah menganugerahimu seperti itu (apa yang engkau mintakan untuknya)”. ( HR Muslim dan Abu Daud)
4. Mengucapkan Subhanallah
Setelah itu, akhirilah doa dengan mengucapkan “Subhanallah”, yakni menyucikan Allah dari segala kekurangan, antara lain, sifat kikir atau tidak adil. Bahkan, akhirilah doa dengan mensyukurinya sekali lagi sebagaimana ditunjukkan Alquran,
دَعْوٰىهُمْ فِيْهَا سُبْحٰنَكَ اللهم وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلٰمٌۚ وَاٰخِرُ دَعْوٰىهُمْ اَنِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ
Artinya: “Doa mereka di dalamnya ialah, “Subhanakallahumma” (Mahasuci Engkau, ya Tuhan kami), dan salam penghormatan mereka ialah, “Salam” (salam sejahtera). Dan penutup doa mereka ialah, “Al-hamdu lillahi Rabbil ‘alamin” (segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam).” (QS Yunus ayat 10).
M Quriash Shihab menambahkan, hal itu mengandung makna bahwa si pemohon dipenuhi dengan optimisme bahwa doanya tidak akan disia-siakan oleh Allah. Tentu saja semua itu hendaknya dilakukan dengan khusyuk dan rendah hati sebagaimana diajarkan oleh Alquran:
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ
Artinya: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS Al-A\'raf Ayat 55).