MIND ID Optimistis Bakal Catat Kenaikan Signifikan Laba Bersih 2022
MIND ID memastikan bakal mengantongi laba bersih yang signifikan pada 2022.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Holding BUMN tambang pelat merah, MIND ID memastikan bakal mengantongi laba bersih yang signifikan di tahun 2022. Capaian tersebut didukung oleh kinerja anak usaha di bawah MIND ID yang juga mencetak perbaikan kinerja selama tahun lalu.
MIND ID saat ini belum mempublikasikan laporan keuangan tahunannya. Namun, Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso melalui keterangan resminya menyampaikan, perusahaan optimistis meraih kenaikan laba bersih jika dilacak dari kinerja keuangan anak usaha yang telah menjadi perusahaan publik.
Untuk diketahui, sebagai perusahaan induk, MIND ID memiliki enam anak usaha, empat di antaranya merupakan perusahaan terbuka seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Namun, berbeda dengan ANTM, PTBA dan TINS yang terkonsolidasi di MIND ID, porsi saham INCO yang dimiliki oleh MIND ID adalah sebesar 20 persen dan tidak terkonsolidasi.
Sementara itu, MIND ID juga memiliki saham di perusahaan non-go public yakni PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Freeport Indonesia (PTFI), dan MIND ID Trading Pte Ltd (MIT), perusahaan arm trading yang berbasis di Singapura.
Di sepanjang tahun 2022, hampir seluruh anak usaha MIND ID menorehkan prestasi keuangan. Pendapatan ANTM tercatat naik 19,5 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 45,93 triliun tahun lalu. Sementara itu di periode yang sama, pendapatan PTBA melonjak tajam hingga 45,8 persen yoy menjadi Rp 42,65 triliun.
Apabila pendapatan ANTM, PTBA dan TINS digabung maka secara konsolidasian MIND ID akan mencatatkan revenue sebesar Rp 102 triliun pada 2022 atau melonjak 22,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bila menggabungkan seluruh anak usaha termasuk Inalum, maka total revenue MIND ID menembus Rp 126 triliun, meningkat setidaknya 34 persen dibandingkan 2021 yang tercatat Rp 93,75 triliun.
"Kenaikan top-line dari anak usaha tersebut bukan hanya disebabkan karena harga komoditas yang tinggi saja, melainkan kemampuan perusahaan memanfaatkan momentum untuk ekspansi seperti halnya PTBA yang berhasil mengekspor batu bara ke Eropa ketika terjadi krisis energi," kata Hendi dalam keterangan resminya, Rabu (5/4/2023).
Adapun dari sisi bottom-line, apabila menggunakan laba bersih ANTM, PTBA, dan TINS yang digabung, maka secara konsolidasi mencapai Rp 17,43 triliun di sepanjang 2022, atau naik 57,4 persen yoy. Peningkatan signifikan dari laba bersih tersebut tidak hanya dikontribusikan dari pertumbuhan penjualan saja tetapi juga dari sisi efisiensi operasional.
Hal yang sama juga terjadi pada anak usaha di sektor tambang batu bara, PTBA. Salah satu produsen batu bara terbesar sekaligus penyangga kecukupan energi domestik tersebut berhasil mencatatkan kenaikan margin laba bersih dari 27 persen di tahun 2021 menjadi 29 persen pada 2022.
"Di bawah komando MIND ID, anak usaha sukses menerapkan efisiensi operasional bahkan ketika harga minyak mentah dunia masih tinggi akibat disrupsi rantai pasok global," kata dia.
Kinerja gemilang anak usaha MIND ID diyakini akan membuat laporan keuangan induk akan ikut positif dan masih tumbuh signifikan di tahun 2022. Apabila melihat kinerja tiga anak usahanya yaitu ANTM, PTBA dan TINS yang secara total membukukan laba bersih Rp 17,4 triliun maka jika memasukkan kinerja PTFI dan Inalum wajar jika laba bersih MIND ID tahun lalu setidaknya menembus Rp22 triliun setara dengan kenaikan 54 persen yoy dibanding tahun 2021.
Terakhir adalah pertumbuhan aset. Bila menggabungkan total aset ANTM, PTBA, dan TINS yang terkonsolidasi di MIND ID maka total aset ketiga mencapai Rp 92,06 triliun tumbuh sekitar 10 persen secara yoy. Nilai tersebut belum memperhitungkan aset Inalum dan MIND ID Trading (MIT) yang terkonsolidasi, serta INCO serta Freeport Indonesia yang tidak terkonsolidasi.
Sebagai informasi, sebelumnya entitas resmi MIND ID adalah Inalum yang menjadi Holding BUMN Tambang. Entitas ini memiliki dua fungsi korporasi yakni sebagai holding dan operasional peleburan aluminium.
Namun sejak 21 Maret 2023, MIND ID melakukan transformasi dengan nama baru PT Mineral Industri Indonesia (Persero). Sementara Inalum akan sejajar dengan anggota grup bersama dengan Antam, PTBA, Freeport Indonesia, dan Timah, yang fokus pada operasional dan hilirisasi aluminium yang lebih strategis dan masif.