Hindari Kemacetan, Pemudik Menuju Pelabuhan Merak Diimbau Naik Kereta Api
Hampir setiap mudik selalu terjadi antrean panjang kendaraan menuju Pelabuhan Merak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghimbau masyarakat yang hendak mudik melalui Pelabuhan Merak, Banten untuk memanfaatkan layanan angkutan kereta api demi keamanan pemudik.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub, Risal Wasal Risal, menyampaikan, Kemenhub bersama operator terkait telah menyiapkan jalur kereta api lintas Rangkasbitung-Cilegon untuk menjadi alternatif masyarakat menuju Pelabuhan Merak. "Hampir setiap mudik selalu terjadi antrean panjang kendaraan yang hendak menyeberang melalui pelabuhan ini, sehingga kami himbau agar beralih menggunakan kereta menuju Pelabuhan Merak agar dapat mengurai antrian," kata Risal dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (7/4/2023).
Rute alternatif itu dapat ditempuh dengan menggunakan KA Lokal dari Stasiun Rangkasbitung menuju Stasiun Cilegon, disambung dengan shuttle bus secara gratis yang telah disediakan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan DAMRI. Adapun, skema angkutan alternatif menuju Pelabuhan Merak tersebut akan disiapkan sejak H-7 sampai dengan H+7 lebaran untuk mengakomodasi pergerakan masyarakat yang mudik menggunakan kapal ferry di Pelabuhan Merak.
Selain menyiapkan jalur kereta api lintas Rangkasbitung-Cilegon, Kemenhub juga menyiapkan program angkutan motor gratis (Motis) menggunakan kereta api. Dengan kata lain, pemudik dan motornya dapat diangkut dengan kereta api secara gratis.
"Kami sudah siapkan kuota Motis sebanyak 10.440 untuk masyarakat, dan per tanggal 5 April , jumlah kuota Motis yang sudah terpakai oleh pemudik sebanyak 6.582 dan tersisa 3.858 kuota motor," kata Risal.
Untuk keamanan kereta api, DJKA telah melakukan rampcheck untuk memastikan kesiapan kereta api yang akan digunakan untuk kegiatan mudik lebaran nanti. Terdapat total 2.133 sarana kereta api yang menjadi sasaran rampcheck tahun ini dan tersebar di seluruh area kerja DJKA di Sumatra dan Jawa. Selain itu, juga telah dipetakan titik-titik rawan bencana di sepanjang jalur dan menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) serta sarana penolong untuk bersiaga selama masa angkutan lebaran.
"Kami akan terus memantau dan mengawal pelaksanaan kegiatan mudik ini untuk memastikan kelancaran perjalanan masyarakat," kata Risal.