Demonstran Prancis Kepung Kantor Pengelola Aset Dana Pensiun
Pengunjuk rasa memasuki area Centoria memegang suar merah dan menembakkan bom asap.
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Demonstran memaksa masuk ke gedung yang merupakan kantor BlackRock di Paris pada Kamis (6/4/2023). Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa memasuki area Centoria memegang suar merah dan menembakkan bom asap.
Sekitar 100 orang, termasuk perwakilan dari beberapa serikat buruh, berada di lantai dasar gedung tersebut selama kurang lebih 10 menit. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti reformasi. Sedangkan kantor BlackRock terletak di lantai tiga.
"Arti dari tindakan ini cukup sederhana. Kami pergi ke markas BlackRock untuk memberi tahu mereka: uang para pekerja, untuk pensiun kami, mereka mengambilnya,” kata juru bicara serikat pekerja Prancis SUD Jerome Schmitt dikutip dari CNN.
Protes nasional terhadap rencana pemerintah Prancis untuk menaikkan usia pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun kini telah memasuki hari ke-11. Pemerintah memicu kekuatan konstitusional khusus bulan lalu untuk mendorong undang-undang melalui parlemen tanpa pemungutan suara.
Perubahan tersebut berarti, mulai 2027 pekerja Prancis harus bekerja lebih lama untuk menerima tunjangan pensiun negara secara penuh. Manajer aset terbesar di dunia BlackRock sebenarnya tidak berperan dalam reformasi pensiun. Namun, pengunjuk rasa Francoise Onic menyatakan, pekerja menargetkan perusahaan tersebut karena bekerja untuk dana pensiun swasta.
Pemerintah mengatakan undang-undang pensiun diperlukan untuk mencegah defisit pendanaan tetapi reformasi telah membuat marah para pekerja pada saat biaya hidup meningkat. Inflasi Prancis turun bulan lalu dari rekornya pada Februari, berkat penurunan tajam dalam kenaikan harga energi, tetapi inflasi harga makanan meningkat.
Aksi mogok bergilir di negara itu telah menyebabkan gangguan besar pada layanan transportasi, sekolah, dan bisnis sejak awal tahun. Sedikitnya 80 orang ditangkap dan 123 petugas polisi terluka selama protes pada 23 Maret. Salah satu puncak demonstrasi itu menunjukan para demonstran membakar, meluncurkan bom asap, dan merusak properti.