Memahami Itikaf

Itikaf diadakan di 10 hari terakhir Ramadhan.

ANTARA
itikaf (ilustrasi)
Rep: Novita Intan Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --Cendikiawan Muslim Didin Hafidudin mengungkap, keutamaan I'tikaf saat Ramadhan dapat mengkonsentrasikan pikiran pada hal-hal yang bersifat ukhrawi (akhirat).

Baca Juga


"I'tikaf artinya diam di masjid dengan niat ibadah karena Allah SWT juga berdoa, berzikir, membaca Alquran, dan lainnya," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, keutamaan I'tikaf dapat memperbaharui iman dan semangat untuk beribadah. Hal ini sejalan dengan sunah Rasulullah SAW. "Rasulullah SAW sangat mencintai orang yang suka I'tikaf di masjid pada bulan Ramadhan," ucapnya.

Dalam teladannya, lanjut Kiai Didin, Rasulullah SAW kerap mengajak keluarga. Ini artinya, pahala I'tikaf sangat luar biasa dan manfaatnya sangat besar.

Untuk itu, ia meminta umat khususnya yang sibuk bekerja bisa memanfaatkan waktu I'tikaf di bulan suci. Hal ini bisa direncanakan dan diatur sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.

"I'tikaf di masjid asal direncanakan jauh-jauh hari atau I'tikaf nya sesuai dengan waktu yang lowongnya," ucapnya.

"Itikaf on off. Misalnya malam sekarang I'tikaf malam besok tidak. Lalu malam sekarang itikaf malam besok tidak atau I' tikaf nya setiap malam tetapi hanya dua jam misalnya," ungkapnya.

Ia juga mengajurkan dalam melakukan I'tikaf bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan ibadah seperti shalat, dzikir, membaca Alquran atau mendengar tausiyah, dan mendiskusikan ilmu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler