Lima Bakal Cawapres dengan Elektabilitas Tertinggi Menurut Survei Terbaru

Selisih angka elektabilitas di antara bakal cawapres tidak terlalu besar.

Republika/Prayogi
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyampaikan pemaparan hasil survei. (ilustrasi)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Ronggo Astungkoro, Febrian Fachri, Nawir Arsyad Akbar

Baca Juga


JAKARTA -- Hasil survei teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang digelar pada 31 Maret hingga 4 April 2023, menunjukkan lima nama calon wakil presiden (cawapres) teratas untuk Pemilu Serentak 2024. Kelima nama tersebut, yakni Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Khofifah Indar Parawansa.

"Untuk wakil presiden, nama dua terbesar itu masih Ridwan Kamil dan Sandi Uno," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dikutip Senin (10/4/2023).

Djayadi menjelaskan, dari hasil survei cawapres untuk 2024, Ridwan Kamil mendapat dukungan dari 19,6 persen responden, sementara Sandiaga Uno 18,9 persen. Mengekor di bawah keduanya Erick Thohir, AHY, dan Khofifah Indar Parawansa. Tetapi, ketiga nama tersebut tak ada yang mendapat dukungan di atas 15 persen.

Hasil survei tersebut menunjukkan, sejauh ini belum ada perubahan dalam peringkat posisi cawapres. Nama Ridwan Kamil masih menjadi nama yang dinilai berpeluang paling kuat menjadi cawapres.

"Ini kalau kita menggunakan simulasi delapan nama. Nama-nama yang sering disebut sebagai bakal calon wakil presiden yang cukup kuat,” kata Djayadi.

Selain hasil survei cawapres untuk pemilu 2024 mendatang, survei tersebut juga memperlihatkan deretan nama calon presiden (capres). Nama-nama dengan elektabilitas tertinggi ada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil yang masih berada di atas lima persen.

Sementara capres lainnya di bawah angka tersebut. Misalnya Sandiaga Uno dengan perolehan 2,9 persen, Gibran Rakabuming dengan perolehan 2,7 persen, dan Mahfud MD dengan perolehan 2,3 persen.

Dalam survei tersebut LSI menggunakan metode random digit dialing atau RDD. Total responden yang mereka wawancarai sebanyak 1.229 orang yang dihubungi secara acak. Margin of error dalam survei tersebut berada pada angka kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei LSI mirip dengan survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dirilis pada akhir Maret 2023. Survei IPI menunjukkan empat nama teratas dalam bursa pemilihan cawapres 2024, yakni Ridwan Kamil, Sandiaga Salahuddin Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Erick Thohir.

Keempat nama tersebut terus muncul di tiga simulasi cawapres yang dilakukan IPI, tapi hanya elektabilitas RK yang selalu berada di atas 20 persen. Pada simulasi 18 nama cawapres, hasil survei itu memotret responden yang memilih RK sebanyak 20,3 persen. Sementara responden yang memilih Sandi Uno 14,2 persen, AHY 13,4 persen, dan Erick Thohir 12,9 persen.

"Ridwan Kamil peringkat pertama. Tapi, selisihnya tidak terlalu jauh dibanding Sandi, AHY, dan Mas Erick,” ujar Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, dalam pemaparannya, dikutip Senin (27/3/2023).

Burhanuddin menyatakan, selisih antara Sandiaga Uno, AHY, dan Erick Thohir dalam simulasi 18 nama cawapres tersebut tidak terpaut jauh dan sangat tipis. Lalu, pada simulasi sembilan nama cawapres, RK kembali unggul dengan perolehan 21,2 persen.

Angka itu menempatkan mantan wali kota Bandung tersebut sebagai cawapres paling kuat jika dibandingkan dengan Sandi Uno yang mendapat 16,4 persen, AHY dengan 14,5 persen, serta Erick Thohir dengan 14,5 persen. Kemudian pada simulasi lima nama cawapres, nama RK kembali menjadi yang paling banyak dipilih oleh para responden sebagai sosok paling pantas jadi cawapres, yakni 22 persen. Di bawah RK, 17,6 persen responden memilih Erick Thohir, 17,2 persen memilih AHY, dan 16,3 persen memilih Sandi Uno.

"Dalam survei ini dukungan terhadap Erick Thohir meningkat. Namun demikian, angkanya masih berada di bawah RK," jelas Burhanuddin.

Dalam survei itu, IPI hanya mewawancarai responden yang sudah berumur 17 tahun atau lebih. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Survei yang dilakukan pada 9-16 Februari 2023 terhadap 1.220 responden dengan margin of error sekitar 2,9 persen. Sementara survei yang dilakukan pada 12-18 Maret dilakukan terhadap 800 responden dengan margin of error sekitar 3,5 persen.

 


 

Khusus untuk nama Sandiaga Uno, analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic,  Arifki Chaniago, mengatakan peluang menteri Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif itu untuk kembali ikut kontestasi Pilpres 2024 akan terbuka bila dirinya keluar dari Partai Gerindra dan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurut Arifki, kepindahan Sandi ke PPP bakal terealisasi dalam waktu dekat, meskipun ini masih mengalami  tarik ulur beberapa waktu kedepan. 

“Sandiaga memberikan kode keluar dari Gerindra agar diberikan kesempatan maju oleh Prabowo untuk maju di Pilpres 2024. Tapi kenyataan masih jauh dari harapan. Makanya, Sandi menjalankan rencana lanjutannya untuk bergabung dengan PPP jika ingin kartunya hidup lagi di 2024,” kata Arifki, Senin (10/4/2023).

Arifki menilai Sandiaga sebagai tokoh yang membaca peluang bahwa ia bakal menjadi cawapres potensial. Baik PDIP atau koalisi perubahan bakal memperhitungkan duet Ganjar-Sandi atau Anies-Sandi. Karena, PDIP membutuhkan parpol koalisi yang relegius sedangkan koalisi perubahan butuh figur lain yang diterima oleh Anies atau parpol koalisi.

Menurut Arifki, bila bergabung dengan PPP, Sandi bakal mudah menyodorkan badan ke berbagai koalisi. Meskipun,  PPP partai kecil, Sandi bakal menarik karena memiliki logistik yang besar. Sehingga bakal menarik bagi koalisi lain jika ia mampu mengkapitilisasi kepindahannya ke PPP. 

Namun lanjut Arifki, Sandi harus menjawab keraguan publik  terkait kepindahannya ke PPP. Polanya sama dengan kepindahannya ke PAN pada pilpres 2019 demi rencana duet Prabowo-Sandi. Atau,  Sandi punya narasi yang berbeda di Pilpres 2024.

"Jika Sandi ingin dihitung di 2024 tentu ia harus menempel ke figur capres lain. Anies atau Ganjar. Selain ini sebagai upaya  menjawab konsistensi kepindahannya berbeda dengan manuver tahun 2019. Ini juga bakal menaikan daya tawar Sandi di bursa capres dan cawapres 2024,” kata  Arifki menambahkan.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyebut bahwa Sandiaga Salahuddin Uno sudah izin pamit kepada Prabowo Subianto untuk hengkang dari Partai Gerindra. Namun waktu itu, Prabowo meminta Sandiaga untuk berpikir ulang.

"Pak Sandi itu sudah pamit pada waktu itu kepada Pak Prabowo dan Pak Prabowo menyampaikan untuk kebaikan Sandi apakah itu sudah dipertimbangkan matang sudah dipikiran masak," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/4/2023).

Setelah pertemuan tersebut, Prabowo dan Sandiaga belum saling berkomunikasi kembali. Sehingga, resmi keluar atau tidaknya dari Partai Gerindra untuk ke PPP harus ditanyakan langsung kepada Sandiaga.

"Sebaiknya Pak Sandi memikirkan ulang untuk kebaikan dia ke depan. Kemudian setelah itu tidak ada komunikasi lagi," ujar Dasco.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun telah menanggapi isu yang menyebut Sandiaga Salahuddin Uno bergabung dengan PPP. Ia mengungkapkan, belum mendengar kabar tersebut.

"Oh tidak, saya belum (dengar) ada itu (Sandiaga gabung PPP), tapi tadi saya katakan kita partai kebangsaan yang terbuka," ujar Prabowo di kediamannya, Jakarta, Rabu (5/4/2023).

Jelasnya, Partai Gerindra terbuka dengan orang-orang yang menjadikan Pancasila sebagai prinsipnya. Partainya juga menerima Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kita terima di Gerindra, tapi kalau ada yang mau pindah kita juga tidak melarang," ujar Prabowo.

 

Bakal calon wapres pendamping Anies. - (Republika/berbagai sumber)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler