Khusus Pemudik di Jalur Selatan Jateng, BMKG: Waspadai Hujan
Waspada terhadap hujan yang masih berpotensi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP---Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang hendak pulang kampung pada masa mudik Lebaran 2023 khususnya pemudik bersepeda motor agar tetap waspada terhadap hujan yang masih berpotensi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.
"Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi di Jateng selatan pada masa mudik lebaran, sehingga pemudik bersepeda motor yang melintasi jalur selatan Jateng agar tetap waspada," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Teguh Wardoyo.
Ia mengatakan berdasarkan data hujan yang tercatat di pos pengamatan yang tersebar di sejumlah wilayah Jateng selatan khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya, pada awal bulan April 2023 secara umum masih terpantau adanya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, bahkan di beberapa wilayah terjadi hujan lebat.
Akan tetapi pada periode tanggal 5-9 April 2023 secara umum terpantau kurang hujan, bahkan di beberapa wilayah tidak terjadi hujan.
Sementara sejak tanggal 10 April 2023 secara umum terpantau kembali terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. "Jadi, ke depan masih ada potensi hujan ringan hingga sedang. Oleh karena itu, pemudik bersepeda motor diimbau untuk tetap waspada," tegasnya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan kewaspadaan tersebut diperlukan mengingat kondisi jalan di jalur selatan Jateng khususnya ruas Dayeuhluhur (Cilacap) hingga Wangon (Banyumas) berliku serta di beberapa titik rawan terjadi longsoran dan genangan saat hujan, sehingga badan jalan bisa menjadi licin.
"Yang perlu diingat, saat sekarang masih masa transisi, belum masuk musim kemarau, sehingga jas hujan atau mantel tetap diperlukan," katanya.
Terkait dengan prakiraan awal musim kemarau tahun 2023, dia mengatakan untuk wilayah Cilacap dan Banyumas diprakirakan akan berlangsung mulai dasarian (10 hari, red.) kedua bulan Mei hingga dasarian kedua bulan Juni.
Sementara untuk Banjarnegara dan Purbalingga diprakirakan pada dasarian pertama bulan Juni hingga dasarian kedua bulan Juni, sedangkan untuk wilayah Kebumen diprakirakan mulai dasarian pertama bulan Mei hingga dasarian pertama bulan Juni.
"Secara umum, sifat musim kemarau tahun ini diprakirakan normal hingga bawah normal dengan prakiraan puncak musim akan berlangsung pada bulan Agustus," jelasnya.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan kekeringan agar waspada terhadap potensi musim kemarau yang bersifat bawah normal.