Harga Terdiskon, Saham GOTO Jadi Incaran Pengelola Reksa Dana

Pada 2022, pendapatan bersih GoTo melesat 120 persen.

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melihat pergerakan saham GoTo (Gojek Tokopedia) di Jakarta, Jumat (18/11/2022). Selama periode Januari-Maret 2023 sejumlah perusahaan aset manajemen pengelola reksa dana tercatat menambah kepemilikan atas saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Rep: Retno Wulandhari Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama periode Januari-Maret 2023 sejumlah perusahaan aset manajemen pengelola reksa dana tercatat menambah kepemilikan atas saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Per Maret 2023, reksa dana yang menjadikan saham GoTo sebagai portofolio investasi bertambah 14 produk menjadi 173 produk dari berbagai perusahaan aset manajemen.

Baca Juga


Jumlah saham yang dimiliki reksa dana ini mencapai 23,18 miliar lembar saham atau 1,95 persen. Pada 31 Desember 2022, jumlah reksa dana yang berinvestasi di saham GoTo sebanyak 159 produk dengan portofolio saham GoTo sebanyak 22,66 miliar saham atau 1,91 persen. 

Senior Vice President, Head Of Retail, Product Research and Distribution Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan menilai, secara valuasi diskon atas saham GoTo juga semakin mengecil. Dengan rentang harga saat ini di kisaran Rp 100-110 per saham, diskon terhadap valuasi saham GoTo semakin terbatas. 

"Mengecilnya diskon harga saham membuat ruang terjadinya penguatan terhadap saham ini semakin terbuka. Apalagi secara fundamental kinerja GoTo juga semakin terukur," jelas Reza dalam keterangan di Jakarta, Senin (10/42023).

Di sisi lain, kerugian riil bisnis GoTo secara kuartalan terus menurun. Manajemen juga sangat optimistis untuk mempercepat pencapaian EBITDA positif akhir tahun ini. Faktor-faktor itu membuat kepercayaan investor, termasuk pengelola reksadana semakin bertambah besar.

Pada 2022, pendapatan bersih GoTo melesat 120 persen menjadi Rp 11,3 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 5,2 triliun. Sementara pendapatan bruto juga naik 35 persen menjadi Rp 22,9 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 17 triliun. 

Reza menilai pergerakan harga saham GoTo di bursa masih akan dinamis menyusul akan datangnya hari Raya Lebaran. Pada saat musim libur panjang bursa seperti ini para investor, terutama institusi akan cenderung berhati-hati dalam mengakumulasi saham. 

Namun ia melihat, dengan harga saham GoTo saat ini, para investor ritel memiliki peluang untuk meraih potensi keuntungan investasi yang lebih besar. "Pemegang saham ritel lebih dinamis dalam melakukan investasi saham. Karena itu saham GoTo menjadi sangat menarik, mengingat likuiditasnya besar dan prospek bisnisnya juga terlihat semakin membaik," ujar Reza.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler