Idul Fitri Berpotensi Berbeda, Ini Imbauan Wakil Menteri Agama 

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi ajak Muslim bertoleransi

Republika/Putra M. Akbar
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi, mengajak Muslim bertoleransi hadapi potensi perbedaan Idul Fitri 2023.
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi mengungkapkan adanya potensi perbedaan dalam penetapan Hari Idul Fitri 2023. Kendati demikian, dia mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk tetap menjadi persaudaraan.

Baca Juga


Zainut mengatakan, potensi perbedaan Idul Fitri tersebut juga telah disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada saat pelaksanaan Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan beberapa waktu lalu.

“Oleh MUI itu diberikan satu informasi kemungkinan ada terjadi perbedaan pelaksanaan Idul Fitri,” ujar Zainut usai acara buka bersama di kawasan menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. 

Kendati demikian, penentuan Idul Fitri tahun ini masih menunggu hasil Sidang Isbat yang akan digelar Kemenag pada 20 April mendatang. “Pimpinan Pusat Muhammadiyah sendiri telah menetapkan Idul Fitri pada 21 April, dan Kementerian Agama insyallah akan menyelenggarakan Sidang Isbat tanggal 20,” ucap Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat ini.

Zainut menjelaskan, dalam perhitungan posisi hilal memang masih berada di bawah ufuk, sehingga sangat mungkin terjadi terjadi perbedaan dalam merayakan Idul Fitri. Karena itu, dia pun mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk tetap menjaga kerukunan dan persaudaraan.

“Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan, menjaga persaudaran, saling menghormati, saling memuliakan untuk tidak saling menjadikan perbedaan itu sebagai faktor yang memecah persatuan dan persaudaraan kita umat Islam dan sesama anak bangsa,” kata Zainut.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel  

Dalam merayakan Idul Fitri tahun ini, menurut dia, pemerintah sendiri telah memberikan kelonggaran kepada umat Islam dan PPKM telah ditiadakan. Karena itu, pelaksanaan sholat Idul Fitri bisa dilakukan di tempat-tempat ibadah maupun di lapangan.

“Kami juga berharap bahwa pada malam Idul Fitri itu dilaksanakan dengan penuh kekhusyukan, hindari kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerusuhan atau kemacetan. Tapi, tetap harus dilaksanakan dengan tertib, kusyuk, karena itu adalah malam yang sangat kita muliakan,” jelas Zainut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler