Kemenhub Terus Evaluasi Pergerakan Pemudik ke Pelabuhan Ciwandan.

Masih saja ada penumpang yang datang ke pelabuhan belum punya tiket.

ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas (kiri) memeriksa surat kendaraan pemudik sepeda motor setibanya di pelabuhan (ilustrasi). Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno menggelar rapat bersama pihak BPTD, KSOP Banten, Dir TSDP, Dishub Banten, Dirlantas, serta PT ASDP guna mengevaluasi kondisi dan situasi arus mudik hingga Ahad (16/4/2023).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno menggelar rapat bersama pihak BPTD, KSOP Banten, Dir TSDP, Dishub Banten, Dirlantas, serta PT ASDP guna mengevaluasi kondisi dan situasi arus mudik hingga Ahad (16/4/2023).

Baca Juga


Hendro menyampaikan, berdasarkan evaluasi terkait antrean truk di Ciwandan selama delapan jam pada Sabtu (15/4/2023), Kemenhub menyampaikan beberapa poin permasalahan. Pertama, terjadi peningkatan pergerakan truk menuju Sumatera dari Jawa yang mencapai 60 persen.

"Kedua terdapat satu kapal yang kurang, ketiga tugboat juga masih kurang," kata Hendro disiarkan Antara, Senin (17/4/2023).

Lanjut Hendro, adanya supir truk yang memilih untuk menaiki kapal yang sandar di Bakaheuni. Padahal, terdapat kapal yang disiapkan ke Pelabuhan Panjang.

Kelima, masih terdapat penumpang yang datang ke pelabuhan tidak membawa tiket atau belum punya tiket. Keenam, yaitu screening boarding pass yang dilakukan setelah penumpang masuk.

Mengatasi permasalahan tersebut, Kemenhub bersama dengan instansi terkait telah mengevaluasinya dan mengambil langkah-langkah penyelesaian. "Pada tugboat terdapat penambahan berjumlah dua sekarang berjumlah empat, dan pergerakan kapal semakin cepat, kedua adalah bahwa untuk screening akan dipercepat," kata Hendro.

Pihak Ditjen Perhubungan Darat juga menyatakan akan menjaga keseimbangan volume di masing-masing pelabuhan. Untuk kendaraan roda dua tetap akan diarahkan ke pelabuhan Ciwandan.

Hendro meyakini bahwa jumlah truk akan berkurang karena adanya kebijakan pembatasan truk logistik. Ia menambahkan, model di Pelabuhan Ciwandan adalah tipe kanal, di mana jika terdapat satu kapal yang sandar dan satu lagi keluar, maka tidak tersedia ruang kosong yang aman untuk dijadikan alur keluar-masuk.

"Untuk ke depan, kami akan membagi volume pelabuhan dan menghitungnya dengan v/c ratio, sehingga tidak ada pelabuhan yang kelebihan muat dan tidak ada juga yang kosong," ujar dia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler