Mudik Aman Bencana, Pemudik Dimbau Rutin Pantau Prakiraan Cuaca
Perubahan cuaca di Indonesia sangat dinamis, didukung iklim tropis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang melakukan mudik untuk memantau prakiraan cuaca tempat yang akan dituju maupun yang hendak dilewati. Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, ini untuk memastikan masyarakat aman dan nyaman selama perjalanan mudik.
"Benar benar harus persiapkan dan rencanakan perjalanan Anda, lihat ketika akan keluar rumah atau keluar dari tempat transit di perjalanan biasakan lihat prakiraan cuaca di tempat daerah-daerah yang nanti akan kita lalui sampai istirahat berikutnya," kata Muhari dalam keterangannya di Disaster Briefing: Mudik Aman Bencana dikutip dari Youtube BNPB, Selasa (18/4/2023).
Muhari mengatakan, cuaca di Indonesia yang beriklim tropis ini begitu dinamis perubahannya dalam hitungan menit maupun jam antar satu lokasi dengan lokasi lainnya. Karena itu, penting untuk memastikan cuaca di wilayah yang akan dilalui dan dituju guna kelancaran mudik.
Meskipun, kata Muhari, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca di dasarian dua hingga dasarian ketiga April, curah hujan sudah mulai menurun.
Namun, ada beberapa wilayah yang masih tetap perlu diwaspadai curah hujan yakni di Jawa Barat bagian tengah ke selatan seperti Garut yakni wilayah Pameungpeuk maupun Tasikmalaya yang merupakan salah satu jalur utama mudik wilayah Selatan dan juga Sulawesi bagian selatan.
"Dari prakiraan cuacana BMKG di dasarian 3 wilayah Garut Pameungpeuk dan Tasik ini merupakan daerah potensi peluang hujan lebat di fase libur lebaran. Historinya juga sangat sering banjir tanah longsor dan cuaca ekstrem. kita tahu ini termasuk salah satu jalur utama mudik bagian selatan," ujarnya.
"Nah ini yang harus kita lihat pada saat terjadi penumpukan kemacetan, kondisi cuaca seperti apa. saudara-saudara kita yang mudik harus benar-benar membiasakan melihat prakiraan cuaca," ujar Muhari.
Muhari melanjutkan, BNPB juga mengeluarkan peta aman mudik digital yang dapat diakses secara daring melalui s.bnpb/go.id/petamudik2023 untuk memudahkan pemudik. Menurut Muhari, selama ini peta mudik rutin dikeluarkan BNPB dalam bentuk brosur peta besar, tetapi tahun ini dikeluarkan dalam bentuk digital.
Melalui peta aman mudik ini, BNPB menempatkan bencana hidrometeorologi basah sebagai titik yang perlu diwaspadai masyarakat selama fase mudik maupun balik lebaran mendatang.
"Kita masih menempatkan hidrometeroologi basah itu sebagai bencana yang mungkin secara tiba-tiba bisa terjadi pada saat fase mudik dan fase balik nanti, banjir cuaca ekstrem dan tanah longsor. Karena saat ini sudah era digital jadi tinggal melihat di HP atau juga bisa langsung ke website," ujarnya.
Selain itu, Muhari juga mengimbau pemudik berhati-hati terhadap cuaca terik yang terjadi beberapa waktu terakhir.
"Dimana tingkat ultraviolet sangat tinggi, perlu kita waspadai juga bagi para pemudik khususnya yang membawa kendaraan sendiri apalagi bawa kendaraan roda dua yang langsung berinteraksi dengan aspal dan jalan yang langsung memantulkan aspek panas ya," ujarnya.