Harga Emas Tergelincir Terseret Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga AS

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni merosot 12,40 dolar AS.

Republika/Prayogi
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 12,40 dolar AS atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 2.007,30 dolar AS per ounce
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (19/4/2023), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya karena dolar AS menguat. Pelemahan ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunganya untuk mengendalikan inflasi yang masih tinggi.

Baca Juga


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 12,40 dolar AS atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 2.007,30 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.020,30 dolar AS dan terendah sesi di 1.980,90 dolar AS.

Dolar menguat pada Rabu (19/4/2023) terangkat oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS, dengan indeks dolar yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,206 persen membuat pasar menjadi lebih skeptis bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga akhir tahun ini.

Emas sempat merosot di bawah level psikologis 2.000 dolar AS dalam perdagangan harian Rabu (19/4/2023) menyusul komentar hawkish dari pejabat Fed tentang perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut. Komentar hawkish dari pejabat Fed, ditambah dengan beberapa tanda ketahanan ekonomi AS memicu kebangkitan kembali kekhawatiran bahwa suku bunga AS bisa naik lebih dari yang diharapkan.

Ekspektasi pasar adalah bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan Mei, kemungkinan sebesar 25 basis poin, diikuti oleh peluang 19 persen dari langkah serupa pada Juni.

Beige Book yang dirilis oleh Federal Reserve pada Rabu menunjukkan ekonomi AS "sedikit berubah" pada akhir Maret dan awal April. Pinjaman dan permintaan pinjaman menurun untuk bisnis dan nasabah, pertumbuhan pekerjaan AS lebih lambat, dan tekanan harga tampaknya melambat, kata Beige Book.

Prospek kenaikan suku bunga menjadi pertanda buruk bagi emas dan logam lainnya, karena meningkatkan biaya peluang kerugian memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Tetapi logam mulia mendapat keuntungan dari peningkatan permintaan safe haven, di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga akan memukul pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 10,80 sen atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 25,371 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat 8,40 dolar AS atau 0,77 persen, menjadi menetap pada 1.105,70 dolar AS per ounce.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler