Staf Kedutaan Mesir di Sudan Ditembak

Perlunya rencana evakuasi yang aman di tengah konflik di Sudan.

EPA-EFE/MOHAMMED ALI
Warga Yordania, Palestina, Irak, Suriah, dan Jerman yang dievakuasi dari Sudan turun dari pesawat militer di Bandara Militer Marka, di Amman, Yordania, (24/4/2023).
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Seorang staf kedutaan Mesir di Sudan telah ditembak. Juru Bicara Resmi Kementerian Luar Negeri Mesir, Ahmed Abu Zeid pada Ahad (23/4/2023) menggarisbawahi perlunya rencana evakuasi yang aman di tengah konflik di Sudan.

Abu Zeid tidak merinci kapan insiden penembakan itu terjadi atau siapa yang berada di balik penembakan tersebut. Dia mengatakan, peristiwa itu menekankan perlunya berhati-hati untuk menjaga keselamatan warga negara asing dan anggota misi asing di Sudan.  Abu Zeid juga mengatakan, Mesir dan negara lainnya yang memiliki banyak warga negara di Sudan membutuhkan rencana yang aman dan terorganisasi untuk memastikan evakuasi dilakukan dengan aman.

"Etika diplomat Mesir (mengharuskan) mereka untuk menjadi yang terakhir meninggalkan arena setelah memastikan bahwa operasi evakuasi bagi mereka yang ingin meninggalkan Sudan) selesai,” kata Abu Zeid, dilaporkan Al Arabiya, Ahad (23/4/2023).

Pasukan panglima militer yang dipimpin Abdel Fattah al-Burhan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) mantan wakilnya Mohamed Hamdan Daglo berselisih tentang rencana integrasi RSF ke dalam tentara. Perselisihan ini kemudian memanas dan menimbulkan baku tembak.

Mesir memiliki lebih dari 10.000 warga di Sudan. Pada Ahad (23/4/2023),  Mesir mendesak warga negaranya di luar Khartoum untuk menuju ke konsulatnya di Port Sudan, dan ke kantor konsuler di Wadi Halfa di perbatasan Mesir, sebagai persiapan untuk evakuasi.  Langkah ini mendorong mereka yang berada di Khartoum untuk berlindung di tempat aman dan menunggu situasi membaik.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler