Peneliti BRIN AP Hasanuddin Ternyata Pandai Berjoget di Tiktok

Viral video AP Hasanuddin yang hari ini disidang etik oleh BRIN, lihai berjoget.

Dok Republika
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang (AP) Hasanuddin.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang (AP) Hasanuddin terus menjadi pembicaraan publik. Gara-gara komentarnya yang mengancam untuk membunuh semua warga Muhammadiyah gara-gara berbeda Lebaran, ia kini dilaporkan ke polisi. Selain itu, AP Hasanuddin juga harus menjalani sidang etik di BRIN pada Rabu (26/4/2023).

Setelah viral pernyataan kontroversialnya, kini AP Hasanuddin diperbincangkan lagi oleh warganet berkat aksinya yang suka joget-joget. Di lini masa, beberapa akun mengunggah aktivitas AP Hasanuddin yang berjoget di Tiktok. Republika.co.id sudah menelusuri akun Tiktok pribadinya, namun sudah lenyap.

Hanya saja, ada warganet yang sudah mengunduh video AP Hasanuddin berjoget ria hingga disebarkan di lini masa. Dari dua video yang tersebar, terlihat sekali jika yang bersangkutan sangat lihai berjoget. Bahkan, satu video memuat AP Hasanuddin berjoget sedang memakain seragam batik Korpri dan mencopot kancing bagian atas.


Baca juga : Resmi Laporkan Oknum Peneliti BRIN, PP Muhammadiyah: Pernyataannya Menyakitkan!

Sebelumnya, jagat lini masa Twitter dihebohkan dengan status mengerikan peneliti BRIN. Status itu ingin membunuh semua warga Muhammadiyah karena merayakan Lebaran pada Jumat (21/4/2023). Hal itu berbeda dengan pemerintah yang menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah pada Sabtu (21/4/2023).

Polemik itu bermula dari status Facebook yang ditulis Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin. Mantan kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) itu heran dengan Muhammadiyah yang tidak taat kepada pemerintah terkait penentuan Lebaran 2023, namun ingin memakai lapangan untuk sholat Idul Fitri.

"Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," ujar Thomas dalam status yang viral dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (24/4/2023).

Status Thomas ditanggapi anak buahnya yang merupakan pakar astronomi BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin. Melalui akun AP Hasanuddin, ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dengan me-mention akun Ahmad Fauzan S.

Baca juga : Dampingi Iqbal Pakula Saat Sakaratul Maut, Ini Kesaksian Hedi Yunus

"Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?" kata Hasanuddin.

Dia masih melanjutkan statusnya yang mengancam setelah berdebat dengan warganet lain. "Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi.

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, meminta peneliti di organisasinya untuk lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial (medsos). Dia meminta semua anak buahnya untuk mengendepankan nilai-nilai yang harus dipedomani di BRIN, yakni berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
 
"Lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial dan mengedepankan nilai Ber-Akhlak, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif,” ujar Handoko di Jakarta, Selasa (25/4/2023).

Baca juga : Tiga Wanita yang Dinikahi Nabi Muhammad di Bulan Syawal

Dia pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Muhammadiyah atas perbuatan yang dilakukan oleh anak buahnya. Kini, proses sidang akan dilakukan terhadap AP Hasanuddin akibat apa yang telah dia perbuat di medsos. "BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," kata Handoko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler