Penyaluran Kredit Baru Diproyeksikan Tumbuh Tinggi pada Kuartal II 2023

Standar penyaluran kredit pada kuartal II 2023 diprakirakan sedikit lebih ketat.

Istimewa
Ilustrasi penyaluran kredit. Penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi menurut survei Bank Indonesia, Rabu (26/4/2023).
Rep: Rahayu Subekti Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penyaluran kredit baru pada kuartal II 2023 akan tubuh lebih tinggi. Hal itu setelah BI melaporkan hasil survei perbankan yang mengindikasikan penyaluran kredit baru pada kuartal I 2023 tumbuh positif dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 63,7 persen.

"Penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 99,7 persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (26/4/2023).

Dia menjelasan, standar penyaluran kredit pada kuartal II 2023 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,1 persen.

"Kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, antara lain pada aspek suku bunga kredit, premi kredit berisiko, dan persyaratan administrasi," ujar Erwin.

Erwin menambahkan, hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Dia menuturkan, responden memprakirakan pertumbuhan kredit untuk keseluruhan pada 2023 sebesar 10,4 persen dibandingkan 2022.

Dia mengatakan, angka tersebut tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 11,4 persen secara tahunan.


"Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit," jelas Erwin.
 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler