Penyaluran Kredit BTN Tembus Rp 300 Triliun, KPR Subsidi Mendominasi

Perolehan tersebut tumbuh 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dok Republika
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu (kiri). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengumumkan kinerja keuangan perseroan yang tumbuh positif pada kuartal I 2023. Bank spesialis kredit perumahan ini sukses menyalurkan kredit dan pembiayaan hampir mencapai sekitar Rp 300 triliun sepanjang kuartal I 2023.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengumumkan kinerja keuangan perseroan yang tumbuh positif pada kuartal I 2023. Bank spesialis kredit perumahan ini sukses menyalurkan kredit dan pembiayaan hampir mencapai sekitar Rp 300 triliun sepanjang kuartal I 2023. Perolehan tersebut tumbuh 8,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 277,13 triliun.

Baca Juga


“Di tengah situasi ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada beberapa sektor industri di Indonesia, Bank BTN pada kuartal I 2023 berhasil membukukan kinerja yang positif. Kami optimistis hingga akhir tahun 2023, perseroan mampu meningkatkan kinerja sesuai target yang telah ditetapkan,” ujar Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).

Nixon mengungkapkan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal I 2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2023 mencapai Rp 264,57 triliun.

Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I 2023 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp 148,65 triliun tumbuh 10,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 134,04 triliun. Sedangkan KPR Non-Subsidi tumbuh 5,37 persen menjadi Rp 88,81 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,28 triliun.

“Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kami terus membaik. NPL bruto di level 3,54 persen , lebih rendah dari sebelumnya di level 3,6 persen,” kata Nixon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler