Son Heung-min: Kebangkitan Tottenham untuk Imbangi MU Didorong oleh Kemarahan

Tottenham berjuang dari posisi tertinggal 0-2 untuk menyamakan skor lawan MU.

AP Photo/Ian Walton
Pemain Tottenham Son Heung-min.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Perlawanan Tottenham Hotspur saat bangkit untuk menyamakan kedudukan kontra Manchester United (MU) didorong oleh kemarahan setelah kekalahan yang tidak dapat diterima pada akhir pekan lalu. Ini disampaikan penyerang Tottenham Son Heung-min selepas timnya menahan imbang MU 2-2 di Stadion Tottenham Hotspur, Jumat (28/4/2023) dini hari WIB. 

Baca Juga


Tottenham kalah dalam pertandingan sebelumnya dengan skor 1-6 di Newcastle dan tertinggal 2-0 pada hari Kamis sebelum membalaskan dendam kepada United.

Gol Pedro Porro memberikan harapan bagi Spurs sebelum Son melengkapi kemenangan mereka dengan gol penyeimbang di menit ke-79. "Kami ingin memberikan segalanya dan itu adalah ucapan di ruang ganti," ujar Son.

Hasil imbang di Stadion Tottenham Hotspur pada pertandingan pertama Ryan Mason sebagai pelatih sementara sudah cukup untuk mengangkat Spurs di atas Liverpool dan Aston Villa ke peringkat lima. Mereka tertinggal enam poin di belakang tim peringkat empat Manchester United dengan lima pertandingan tersisa.

"Kami tidak bisa membiarkan pertandingan itu berlalu. Kami sangat marah dengan hal itu, kami tidak pantas tertinggal 2-0 pada babak pertama. Pekan lalu tidak dapat diterima dan kami tidak ingin mengulanginya. Kami merasa sangat, sangat menyesal dengan performa dan hasil yang kami raih dan hari ini kami ingin memberikan energi yang baik. Kami sangat menghargai dukungan [para penggemar] dan mereka berjuang bersama kami," kata Son, dikutip dari BBC.

Mantan pemain Tottenham, Mason, yang juga mengambil alih jabatan sementara saat Jose Mourinho dipecat pada April 2021, mengatakan penting bagi Spurs untuk membangun hasil ini setelah perjalanan panas, yang membuat SPurs didampingi tiga manajer berbeda dalam sebulan.

Cristian Stellini ditugaskan sebagai pelatih sementara setelah kepergian Antonio Conte, tapi dipecat setelah kekalahan dari Newcastle. Mason mengambil alih hingga akhir musim. Ia mengatakan, sangat sulit setelah kekalahan yang tidak menyenangkan lawan Newcastle.

"Hal yang paling penting saat ini dan sampai akhir musim adalah bertindak sebagai satu tim. Detail-detail kecil dapat mengubah hasil. Hal terpenting bagi saya adalah selalu bersama. Melihat tim yang berjuang untuk satu sama lain, itu penting dalam sepak bola dan mungkin merupakan hal yang paling penting," kata Mason.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler