Vatikan Terlibat dalam Misi Perdamaian Rusia-Ukraina

Vatikan terlibat dalam misi perdamaian untuk mencoba mengakhiri konflik antara Rusia

AP/Andrew Medichini
Paus Fransiskus pada Ahad (30/4/2023) mengatakan, Vatikan terlibat dalam misi perdamaian untuk mencoba mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Paus Fransiskus pada Ahad (30/4/2023) mengatakan, Vatikan terlibat dalam misi perdamaian untuk mencoba mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina. Namun Fransiskus menolak memberikan rincian lebih lanjut.

“Saya bersedia melakukan semua yang harus dilakukan. Ada misi yang sedang berjalan sekarang, tetapi belum dipublikasikan. Ketika sudah dipublikasikan, saya akan mengungkapkannya,” kata paus.

"Saya pikir perdamaian selalu dibuat dengan membuka saluran. Anda tidak akan pernah bisa mencapai perdamaian melalui penutupan. Ini tidak mudah," ujar paus.

Paus menambahkan, dia telah berbicara tentang situasi di Ukraina dengan Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban dan dengan Metropolitan (uskup) Hilarion, perwakilan dari Gereja Ortodoks Rusia di Budapest.

"Dalam pertemuan ini kami tidak hanya berbicara tentang Little Red Riding Hood. Kami berbicara tentang semua hal ini. Semua orang tertarik dengan jalan menuju perdamaian," kata paus.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Francis kerap menyampaikan seruan agar kedua belah pihak berdamai. Dia juga telah berulang kali menyatakan keinginan untuk bertindak sebagai perantara perdamaian antara Kiev dan Moskow. Sejauh ini tawarannya gagal menghasilkan terobosan apa pun.  

Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal bertemu paus di Vatikan pada Kamis (20/4/2023). Dalam pertemuan itu, Shmyhal mengatakan, dia telah membahas formula perdamaian yang diajukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.  Dia juga mengundang paus untuk mengunjungi Kiev. Paus Fransiskus sebelumnya mengatakan bahwa dia ingin mengunjungi Kiev dan Moskow dalam misi perdamaian.

Baca Juga


sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler