BNI Terus Tingkatkan Kontribusi Kepada Negara
BNI telah memberikan kontribusi dividen sebesar Rp 11,1 triliun kepada negara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkomitmen akan terus meningkatkan kontribusinya untuk negara. Dalam lima tahun terakhir, BNI telah memberikan kontribusi dividen sebesar Rp 11,1 triliun kepada negara.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Okki Rushartomo, mengatakan BNI proaktif meningkatkan pertumbuhan bisnis secara sehat dan berkelanjutan. Perseroan akan menjalankan strategi pertumbuhan yang berkualitas pada debitur top tier dan ekosistemnya serta regional champion di daerah.
Menurut Okki, BNI juga mendorong peningkatan daya saing perusahaan melalui program transformasi perusahaan dan digitalisasi. Selain itu, Perseroan akan terus menjaga kecukupan permodalan dan likuiditas serta kualitas aset untuk mengantisipasi tantangan ekonomi.
"Dengan profitabilitas dan struktur permodalan yang terus menguat saat ini, kami yakin dapat memberikan kontribusi dividen yang terus meningkat kepada investor dan khususnya kepada pemerintah sebagai ultimate shareholder," kata Okki, Sabtu (6/5/2023).
Selama 25 tahun terakhir, BNI telah mencapai banyak hal yang signifikan. BNI telah berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui digitalisasi layanan perbankan, pengembangan agen46, tabungan mahasiswa, tabungan pensiun, pembiayaan bagi segmen UMKM, dan lain-lain.
"BNI juga berperan dalam pengembangan produk-produk perbankan di Indonesia serta berkontribusi dalam peningkatan praktik keuangan berkelanjutan di Indonesia," jelas Okki.
Adapun tantangan yang dihadapi sektor perbankan saat ini adalah sisi pengembangan teknologi dan digitalisasi, yang telah mengubah preferensi masyarakat dalam bertransaksi. Tantangan selanjutnya adalah meningkatnya risiko cyber security serta munculnya berbagai opsi teknologi baru seperti penggunaan AI (Artificial Intelligence).
"Oleh karena itu, kami terus meningkatkan kesiapan SDM yang sesuai terhadap perkembangan digital dan teknologi tersebut," tutup Okki.