Pelatihan BRI Sesuaikan Kebutuhan UMKM
BRI mencoba mendengarkan setiap kebutuhan yang diperlukan nasabah UMKM.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatihan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencoba mendengarkan setiap kebutuhan yang diperlukan dari nasabah UMKM dalam memajukan usahanya.
Kebutuhan pelatihan ini tentu saja tiap UMKM berbeda-berbeda. Namun BRI berusaha membantu dengan mendengarkan melalui laporan setiap tenaga pemasar mikro atau Mantri BRI yang diturunkan ke lapangan.
Jumlah Mantri per 2022 telah mencapai 31 ribu orang. Jangkauan persebaran Mantri BRI lebih dari 69.741 desa di seluruh Indonesia. "Mantri ini melakukan pendampingan dan pelatihan juga, ada setiap saat dengan dan memberikan berdasarkan kebutuhan untuk mewadahi mereka," ujar Kepala Cabang BRI Kramat Jati Asep Suhendra.
Asep mencontohkan dengan kegiatan pelatihan tentang inklusi keuangan yang diadakan di kantor kecamatan Kramat Jati beberapa waktu yang lalu. Pelatihan ini diajukan langsung oleh kecamatan dalam upaya memberikan pengetahuan kepada UMKM setempat tentang cara mengelola keuangan agar bisa mendapatkan dukungan dari bank.
"Di situ sisinya agar usaha mereka menjadi usaha yang layak, kami perhitungkan untuk menjadi usaha yang layak, seperti pemilihan tempat, peningkatan omset," ujar Asep.
Tapi, Asep menegaskan, ada beberapa hal yang tidak cukup dengan pembinaan dari Mantri BRI saja. Kekurangan pelatihan ini akan diisi dengan bantuan BRI Corporate University yang memang bagian dari Rumah BUMN.
"Makanya agar kami berikan layanan maksimal kepada nasabah, kami undang ahli dan ini dari Corporate University dari BRI untuk dibantu penyediaan orang-orang di bidang itu," ujar Asep.